Berita Madura

Kemenag Pamekasan Libatkan Densus 88 Cegah Radikalisme, Selamatkan Generasi Muda dari Paham Radikal

Moderasi beragama memiliki peranan penting dalam meminimalisir penyebaran paham radikalisme khususnya di Pamekasan. 

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Kuswanto Ferdian
Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pamekasan, Madura menggelar diskusi 'Moderasi Beragama'. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pamekasan, Madura menggelar diskusi 'Moderasi Beragama'.

Pada kegiatan ini melibatkan takmir Masjid, majelis taklim dan Dharma Wanita Persatuan.

Kemenag Pamekasan menghadirkan dua narasumber yaitu AKBP Mohammad Dhofir dari Densus 88 AT MABES POLRI dan Guru besar UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof. dr. Nur Syam.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Plh. Kepala Kankemenag Kabupaten Pamekasan, Drs. Hartono.

Hartono menjelaskan, ilmu tentang moderasi beragama perlu terus disampaikan.

Baca juga: FK KBIHU Pamekasan Dukung Pelayanan Haji Ramah Lansia, Kepala Kemenag Pastikan Tak Ada Penolakan 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com

Mengingat kondisi objektif yang terjadi belakangan ini semakin beragamnya penafsiran beberapa kelompok masyarakat terhadap agama.

"Maka perlu adanya penyampaian ilmu-ilmu moderasi beragama ini," kata Hartono, Sabtu (18/3/2023).

Menurutnya, moderasi beragama adalah salah satu program unggulan Menteri Agama RI.  

Kata dia, moderasi beragama memiliki peranan penting dalam meminimalisir penyebaran paham radikalisme khususnya di Pamekasan

Di sisi lain, menurut Dhofir, ada banyak penyebaran paham radikalisme dan terorisme. 

Mulai dari kajian Agama, lembaga pendidikan, media sosial dan lain sebagainya. 

Pengamatan dia, media sosial memiliki kerawanan yang lebih besar dibanding media konservatif karena sifatnya yang terbuka dan nyaris tanpa saring. 

"Masyarakat dihimbau harus waspada dan berhati-hati dalam mengunduh dan menyebarkan berita yang tidak bisa dipastikan tingkat kebenarannya," pesannya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved