Berita Madura

Bupati Baddrut Tamam Berencana Umrohkan Guru Ngaji Pamekasan Tahun 2023, Setiap Desa Dipilih 1 Orang

Ia menargetkan, akan memberangkatkan satu guru ngaji setiap desa dengan kategori utama tidak mampu, dan telah lama mengabdi

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Samsul Arifin
TribunMadura.com/Kuswanto Ferdian
Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam saat sambutan 'Safari Ramadan' di Pendopo Kecamatan Batumarmar bersama forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda), tokoh agama, dan tokoh masyarakat, Kamis (30/3/2023) sore 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam berencana umrohkan para guru ngaji ke Mekkah tahun 2023. 

Hal itu disampaikan saat 'Safari Ramadan' di Pendopo Kecamatan Batumarmar bersama forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda), tokoh agama, dan tokoh masyarakat, Kamis (30/3/2023) sore.

"Mohon doanya mudah-mudahan tahun ini Pemerintah Kabupaten Pamekasan bisa memberangkatkan guru ngaji umroh," kata Baddrut Tamam mengawali sambutannya.

Ia menargetkan, akan memberangkatkan satu guru ngaji setiap desa dengan kategori utama tidak mampu, dan telah lama mengabdi sebagai guru ngaji.

Namun guru ngaji yang akan mendapat kesempatan melaksanakan ibadah umroh itu terlebih dulu diverifikasi secara ketat dan transparan oleh tim yang ditunjuk Pemkab Pamekasan.

Baca juga: Safari Ramadhan Bupati Pamekasan Terancam Batal, Imbas Jokowi Keluarkan Larangan Buka Bersama

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

"Setiap desa satu orang, sebagai hadiah dari pemkab kepada guru ngaji, nanti ada tim verifikasinya, bukan langsung ditetapkan oleh Bupati atau Camat. Yang mengusulkan boleh siapa saja, boleh kepala desa atau yang lain, setelah itu baru diverifikasi," pesannya.

Menurut mantan anggota DPRD Jawa Timur ini, guru ngaji telah berkontribusi besar terhadap kemajuan agama, bangsa dan negara.

Selain itu, guru ngaji juga dinilai menjadi orang pertama yang mengenalkan Alquran, mengajarkan salat, dan ilmu agama lainnya sebelum melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

"Kenapa kita memberikan penghormatan dan hadiah kepada guru ngaji berupa umroh? Karena pengabdiannya di masyarakat luar biasa, ada orang meninggal yang dipanggil pertama guru ngaji, yang mengajarkan salat guru ngaji, tetapi setelah jadi orang, terkadang lupa kepada guru ngajinya," kelakarnya.

Pengamatan Bupati murah senyum itu, pergeseran kepedulian masyarakat terhadap guru ngaji saat ini menurun.

Ia mencontohkan, sebelum perusahaan listrik negara (PLN) masuk ke Pamekasan, santri membawa minyak tanah kepada guru agar aktifitas mengaji di surau tetap berjalan.

Namun setelah listrik masuk hingga desa-desa tidak ada lagi kepedulian santri untuk membayar tagihan listrik guru ngaji, serta beberapa pergeseran-pergeseran lainnya.

Oleh karena itu, Bupati dengan sederet prestasi ini komitmen akan melakukan pembelaan terhadap guru ngaji.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved