Berita Madura

Libur Sekolah dan Santri, Warga di Pamekasan Ramai-ramai Buat KTP, Kini Membuat KTP Cukup Mudah

Dalam satu hari hampir menyentuh 900 orang. Dan sebagian besar warga itu mengurus KK, kemudian KTP.

Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Ficca Ayu
TribunMadura.com/Muchsin Rasjid
Suasana warga saat mengurus dokumen kependudukan Dispendukcapil, di Mall Pelayanan Publik, Islamic Center, Jl Raya Panglegur, Pamekasan. 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN – Selama dua bulan terakhir ini, terutama di bulan puasa, warga yang mengurus dokumen kependudukan, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) dan Akta Kelahiran, serta keterangan pindah, di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Pamekasan, membludak.

Jika sebelumnya, warga yang mengurus dokumen kependudukan ini, rata-rata berkisar 200 – 250 orang per hari, kini rata-rata di atas 450 orang. Bahkan dalam satu hari hampir menyentuh 900 orang. Dan sebagian besar warga itu mengurus KK, kemudian KTP.

Sebelum kantor itu dibuka, sekitar pukul 07.00, puluhan warga sudah berdatangan ke Mall Pelayanan Publik (MPP) di Gedung Islamic Centre, Jl Raya Panglegur Pamekasan. Karena kebetulan untuk layanan, termasuk Dispendukcapil ditempatkan di MPP.

Baca juga: Warga di Malang ada yang Kecele saat Menukarkan Uang, Dikira Hanya KTP Tanpa Aplikasi

Baca juga: Safari Ramadan 2023, Bupati Achmad Fauzi Serap Aspirasi Tokoh Masyarakat di Kecamatan Talango

Warga yang hendak mengurus dokumen kependudukan itu, pria dan wanita datang dari beberapa kecamatan di Pamekasan. Usia dari mereka sebagian besar dari 18 tahun hingga 40 tahun. “Saya dan saudara sepupu datang ke sini, untuk membuat KK sebagai prasyarat membuat KTP,” kata Hamdani, warga Kecamatan Pakong, Pamekasan.

Kepala Dispendukcapil Pamekasan, Achmad Faisol, kepada SURYA, Jumat (14/4/2023) mengatakan, jika belakangan ini antusias warga yang memerluan dokumen kependudukan meningkat tajam. Ini lantaran selain kesadaran masyarakat cukup tinggi.

Dikatakan, apalagi saat ini berbarengan dengan libur sekolah dan libur santri yang mondok. Bukan hanya warga yang mondok di Pamekasan, melainkan juga warga yang mondok di luar Madura, sehingga santri yang sudah berusia 17 tahun, memanfaatkan waktu libur puasa ini untuk mengurus dokumen mereka.

Baca juga: Persiapan DPT Pemilu 2024, Sebanyak 311 WBP Lapas Narkotika Pamekasan Rekam e-KTP

Baca juga: AC Milan Cuma Bisa Menunggu Keputusan Real Madrid Soal Brahim Diaz, Tak Punya Opsi Pamungkas

“Warga yang paling dominan mengurus KK. Karena untuk mengurus keperluan dokumen lain, seperti membuat KTP dan mengurus perpindahan, membuat Akte Kelahiran, lebih dulu harus memiliki KK, termasuk juga saat ini banyak warga yang mengurus KTP untuk persiapan hak pilih pada Pemilu 2024 mendatang,” kata Achmad Faisol.

Diakui, saat ini untuk membuat KTP cukup mudah, tidak perlu lagi datang ke desa atau kelurahan serta kecamatan, tetapi bisa langsung yang bersangkutan datang sendiri ke dispendukcapil, cukup membawa KK untuk  diproses dan langsung selesai dalam satu hari kerja, dan tanpa dipungut biaya atau gratis.

Dijelaskan, sebenarnya untuk membantu masyarakat Pamekasan, pihaknya mendatangi sejumlah lembaga pendidikan tingkat sekolah lanjutan atas (SLA) membuat KTP Elektronik dengan merekam foto di sekolah bersangkutan. Ternyata program jemput bola merekam foto KTP di di sekolah mendapat sambutan dari siswa.

Baca Berita Madura lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved