Berita Madura

Panglima NABRAK Beber Alasan Batalkan Aksi Damai 2000 Partisan Lebih ke PWNU Jatim, Ada Laporan Ini

Surat yang ditujukan kepada Kapolrestabes Surabaya dengan tembusan Kapolda Jatim tersebut ditandatangani oleh Wakil Panglima NABRAK, KH Abdul Hamid Ro

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Samsul Arifin
Istimewa/TribunMadura.com
Panglima NABRAK, Firman Syah Ali (tengah). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Beberapa hari ini, di media sosial sedang viral surat pemberitahuan aksi damai oleh Nahdliyin Bergerak (NABRAK) di depan Kantor PWNU Jatim

Surat yang ditujukan kepada Kapolrestabes Surabaya dengan tembusan Kapolda Jatim tersebut ditandatangani oleh Wakil Panglima NABRAK, KH Abdul Hamid Roqib.

Terkait dengan surat viral tersebut, Panglima Nahdliyin Bergerak (NABRAK), Firman Syah Ali buka suara.

Firman mengatakan, semula berencana silaturrahim atau sowan para pemuda nahdliyin dari berbagai daerah di Jatim yang tergabung dalam NABRAK ke kantor PWNU Jatim pada Kamis (4/5/2023) ini.

Oleh karena itu, ia mengimbau seluruh anggota NABRAK yang saat ini dalam perjalanan menuju Surabaya supaya kembali ke daerah masing-masing.

Baca juga: NABRAK Batal Gelar Aksi Damai ke PWNU Jatim, Firman Syah Ali Beberkan Alasan Ini

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

“Saya sebagai Panglima NABRAK mengimbau kepada seluruh anggota NABRAK supaya kembali ke daerah masing-masing karena kegiatan sowan ke PWNU Jatim dibatalkan,” kata Firman melalui telepon.

Menurut pria berdarah Madura ini, rencana awal silaturrahim ke PWNU Jatim untuk meminta petunjuk sekaligus menyampaikan aspirasi ke PWNU terkait kegundahan para pemuda dan warga nahdliyin saat ini.

Di antaranya adalah hilangnya peran tokoh NU asli jelang kontestasi politik 2024.

"Kami tidak ingin mengusung siapapun, kami adalah warga NU yang ingin tokoh NU asli dijadikan representasi warga NU sebagai calon pemimpin nasional siapapun beliau,” tegas Firman.

Namun, lanjut Firman, karena ada laporan yang masuk bahwa dalam kegiatan sowan NABRAK ke PWNU Jatim ini banyak elemen lain yang ingin bergabung dan sulit dibendung, serta besar kemungkinan anggota NABRAK sendiri akan hadir secara sporadis dan masif melebihi jumlah 2000 orang, maka dirinya selaku Panglima NABRAK terpaksa segera  membatalkan kegiatan sowan tersebut.

“Kami khawatir materi kegiatan sowan itu keluar dari isu utama yang kami bawa sehingga terpaksa dibatalkan," ungkapnya.

Ia menjelaskan juga tentang NABRAK yang merupakan organisasi nasional yang bergerak di bidang sosial keagamaan dan non partisan.

Organisasi ini dideklarasikan di Pondok Pesantren Assirojiyyah Kajuk Sampang pada tanggal 9 November 2021, sebagai jawaban sejarah terhadap semakin masifnya kasus penghinaan dan persekusi terhadap ulama NU saat itu, terutama di Madura.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved