Berita Madura

Lapas Narkotika Pamekasan Didatangi Tim On Site Mentoring Rehabilitasi, Entaskan Kecanduan Narkoba

Kunjungan ini dipimpin oleh Kasubdit Perawatan Kesehatan Khusus dan Rehabilitasi, dr. Hetty Widiastuti.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Samsul Arifin
Istimewa/TribunMadura.com
Suasana saat Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, Madura kedatangan Tim On-Site Mentoring Rehabilitasi UPT Pemasyarakatan, Rabu (17/5/2023). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, Madura kedatangan Tim On-Site Mentoring Rehabilitasi UPT Pemasyarakatan, Rabu (17/5/2023).

Kedatangan mereka menindaklanjuti Surat Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS-475.PK.06.05 tahun 2022 tentang penetapan UPT Pemasyarakatan Percontohan Penyelenggara Layanan Rehabilitasi Pemasyarakatan.

Kunjungan ini dipimpin oleh Kasubdit Perawatan Kesehatan Khusus dan Rehabilitasi, dr. Hetty Widiastuti.

Ia didampingi Kepala Sub Direktorat Penindakan dan Penanggulangan, Sohibur Rachman dan 2 narasumber serta 2 mentor Kanwil Kemenkumham Jatim.

Selain itu, turut hadir Kepala Sub Bidang Pelayanan Tahanan, Rimbun Sianturi, JFT Dokter Gigi Ahli Madya, drg. Titisari dan Plt. Kalapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, Eddy Junaedi bersama pejabat struktural lapas setempat.

Baca juga: Pegawai Lapas Narkotika Pamekasan Deklarasi Bersih Peredaran HP, Pungli dan Narkoba, Langsung Sidak

Plt. Kalapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, Eddy Junaedi mengatakan, telah melakukan Skrining dan Assesmen awal yang bekerjasama dengan Ghana Recovery terhadap 150 Narapidana.

Ia mengucapkan terima kasih atas kedatangan Tim On-Site mentoring rehabilitasi Ditjenpas dalam rangka monev pelaksanaan Rehabilitasi di Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan

"Kami juga telah melakukan perjanjian kerjasama dengan 11 stakeholder terkait guna mensukseskan program Rehabilitasi tahun 2023 dan dapat berjalan secara maksimal," kata Eddy Junaedi.

Di sisi lain, Kasubdit Perawatan Kesehatan Khusus dan Rehabilitasi, dr. Hetty Widiastuti menyampaikan, indikator atau tolok ukur keberhasilan dari program Rehabilitasi itu meningkatnya kualitas hidup bagi warga binaan layaknya masyarakat normal lainnya.

"Salah satu indikator keberhasilan dalam pembinaan kegiatan rehab ini adalah terlihat dari kualitas hidup warga binaan itu sendiri tentunya dapat berhenti dan meninggalkan dunia yang berbau narkoba," pesannya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved