Bara Konflik Panjang Sunni dan Syiah di Sampang Akhirnya Padam, 'Air Sejuk' Bripka Eko Ikut Berperan

Bara konflik berkepanjangan antara Sunni dan Syiah di Sampang Madura akhirnya padam, berkat sejuknya 'siraman air' yang diguyurkan Bripka Eko Purwanto

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Mujib Anwar
Istimewa/TribunMadura.com
Bripka Eko Purwanto ketika mendampingi kepulangan tahap dua eks warga penganut Syiah dari tempat pengungsiannya di Rusun Puspa Agro, Kabupaten Sidoarjo untuk kembali ke kampung halaman, di Kabupaten Sampang, Madura, 2 Maret 2023. 

Kondisi itu tidak terlepas dari beberapa pihak yang ingin mencari keuntungan dengan mengeksploitasi penderitaan para pengungsi, sehingga Eko selalu menempatkan diri sebagai telinga dan mulut dari para mantan penganut syiah, begitupun dari pemerintah.

Dengan begitu apa yang pengungsi butuhkan ke pemerintah selalu disampaikan, agar pemerintah bisa langsung melihat kondisi para pengungsi. Alhasil lambat laun terjalinlah sebuah keharmonisan.

"Ini semua tidak terlepas dari sebuah validnya informasi yang diberikan kepada pemerintah dan pengungsi, tidak datang dari beberapa pihak yang ingin mencari keuntungan dari penderitaan pengungsi," bebernya.

Setelah beberapa tahun berlangsung, rasa kebahagiaan muncul setelah para eks penganut syiah dibaiat untuk kembali ke ajaran islam Ahlusunnah Wal Jamaah, tepatnya 5 November 2020. Para pengungsi ini dipimpin langsung Tajul Muluk ke Pendopo Trunojoyo, Sampang.

Para pengikut Tajul Muluk saat membaca ikrar untuk kembali ke ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) di Pendopo Trunojoyo Sampang, Madura, Kamis (5/11/2020).
Para pengikut Tajul Muluk penganut syiah saat membaca ikrar untuk kembali ke ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) di Pendopo Trunojoyo Sampang, Madura, Kamis (5/11/2020). (TRIBUNMADURA.COM/HANGGARA PRATAMA)

Bagi Eko, hal itu sebuah sejarah yang menandakan konflik yang bertahun-tahun tanpa adanya kejelasan, akhirnya dapat diredam berkat kerja sama semua pihak, mulai dari pemerintah pusat sampai daerah, TNI/Polri, Tokoh Agama dan Masyarakat.

"Pasca dibaiat dampak positifnya bermunculan, sudah tidak ada lagi pengusiran saat pengungsi ingin silaturahmi dengan keluarganya di Sampang dan bagi warga yang meninggal mulai diterima dimakamkan di tanah kelahiran, kalau sebelumnya tidak boleh," tegasnya.

Kini, mayoritas pengungsi telah berhasil dipulangkan secara bertahap ke Kampung halamannya di Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben dan Desa Bluuran, Kecamatan Karang Penang, Sampang.

Meski begitu, momentum ini bukanlah akhir dari tugas Eko menjalankan tugas sebagai LO. Saat ini pria yang sudah memiliki dua orang anak itu harus tetap menjaga ritme agar para warga yang telah dipulangkan tetap solid dan mengantisipasi adanya gesekan-gesekan yang dikhawatirkan datang.

"Dari 342 orang kini menyisakan 21 orang masih mengungsi dan ini bentuk pemerintah tidak memaksakan kehendak para pengungsi di Jemundo, Sidoarjo," tuturnya.

Tajul Muluk, Koordinator pengungsi warga Sampang di Rusun Puspa Agro, Sidoarjo mengaku bersyukur atas kehadiran Bripka Eko Purwanto, yang saat itu bisa menjadi sandaran para pengungsi di tengah keterpurukan.

Menurut Tajul Muluk, awalnya para pengungsi merasa hilang kepercayaan kepada siapapun. Namun, sejak Eko datang pada 2016 dan menyampaikan segala program pemerintah, mulai bantuan, e-KTP, PTSL, dan pembuatan kartu nikah, pihaknya merasa negara hadir kembali.

“Pak Eko bukan sekadar Polisi, bagi kami, ini adalah negara yang menyadarkan kami,” tutupnya.

Tajul Muluk atau Ali Murtadho (putih) saat baru tiba di Pendopo Trunojoyo Sampang Jalan Wijaya Kusuma Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura, Kamis (5/11/2020).
Tajul Muluk atau Ali Murtadho (putih) saat baru tiba di Pendopo Trunojoyo Sampang Jalan Wijaya Kusuma, Sampang, Madura, Kamis (5/11/2020). (TRIBUNMADURA.COM/HANGGARA PRATAMA)

Atas jerih payahnya selama lebih lima tahun itu, Bripka Eko Purwanto memperoleh penghargaan dari beberapa pihak mulai dari Pemerintah Pusat, Kepala Staf Kepresidenan RI Jenderal TNI (PURN) Moeldoko pada 2021, hingga pemerintah daerah sendiri Bupati Sampang Slamet Junaidi.

Bupati Sampang Slamet Junaidi sangat mengapresiasi loyalitas dan dedikasi luar biasa Bripka Eko Purwanto selama bertugas sebagai LO mengatasi konflik Sunni dan Syiah.

Pasalnya selama bertahun-tahun, Eko telah mengorbankan tenaga, waktu dan pikirannya untuk menjadi mata dan telinga pemerintah dalam menyelesaikan konsflik sosial berkepanjangan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved