Breaking News

Berita Nganjuk

Tak ada Pesta Miras, Polisi Kuak Detik-detik Pria Dibunuh Sahabatnya Akibat Utang Chip Game

Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh tersangka, SB (27) dengan korban MDB (28) keduanya bertetanga dan teman akrab asal Desa Teken Glagahan, Nganjuk

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Ahmad Amru Muiz
Kapolres Nganjuk, AKBP Muhammad menunjukkan senjata tajam jenis pedang yang digunakan tersangka untuk mengeksekusi korban saat tidur di dalam kamar. 

Pelaku langsung masuk ke rumah korban yang saat itu sedang sepi karena ayah korban, Maryanto ada di tempat Poskamling sebelah rumah sambil melihat keramaian pertunjukan badut perayaan Ulang tahun.

Kemungkinan, ungkap Agusmin, pelaku langsung masuk ke kamar korban yang sedang tertidur dan diduga sedang mabuk  miras. Korbanpun langsung di eksekusi pelaku dan meninggal dunia.

"Mungkin seperti itu kejadianya, karena memang tidak ada yang mengetahui secara jelas," ucap Agusmin.

Usai mengeksekusi korban, tambah Agusmin, pelaku dengan berjalan kaki langsung menyerahkan diri ke Polsek Loceret.

Hingga akhirnya jajaran Kepolisian datang ke rumah korban sekitar sehabis maghrib.

Ayah korban, menurut Agusmin, baru mengetahui kalau anaknya tewas di eksekusi pelaku ketika masuk ke kamar anaknya bersama petugas Kepolisian.

"Jadi ayah korban awalnya tidak tahu kalau anaknya tewas di kamar. Baru setelah ada petugas Polisi datang kerumahnya, belaunya baru mengetahuinya," ujar Agusmin.

Sementara tetangga korban lainnya, Pahing mengatakan, antara pelaku dan korban pagi hari hingga siang hari masih terlihat bersama-sama. Mereka berdua diminta bantuan tetangganya untuk mengedarkan surat undangan hajatan.

"Keduanya itu memang teman akrab, dan terlihat masih bercanda sambil mengedarkan surat undangan ke warga," kata Pahing.

Oleh karena itu, tambah Pahing, semua warga tidak menyangka kalau pelaku tega menghabisi korban. Apalagi dilakukan di rumah korban ketika sedang tertidur di kamarnya.

"Dan jenazah korban dimakamkan di TPU dusun Panasan sekitar pukul 1.30 WIB. Dan karena korban masih lajang maka dimakamnya diberikan kembar mayang," tutur Pahing. 

Korban sempat gembira sebelum meninggal

Meninggalnya Doni Bayu (28) warga Dusun Panasan Desa Teken Glagahan Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk membuat mandor kerjanya terkejut. Ini setelah korban meninggal dieksekusi teman akrabnya yang sama-sama bekerja sebagai kuli bangunan.

Mandor Kerja Bangunan, Hariyanto mengatakan, tiga hari sebelum meninggal pihanya merasa ada yang janggal dari kebiasaan korban.

Dimana sejak hari Kamis hingga Sabtu, korban selalu bernyanyi dengan nada cukup keras sambil bekerja.

"Kami sambil bercanda sempat tanya kepada Doni, ada apa kok terus bernyanyi hingga suaranya cukup keras," kata Hariyanto, Senin (10/7/2023).

Saat itu, dikatakan Hariyanto, dijawab oleh Doni kalau sedang gembira. Tapi tidak dijelaskan gembira karena apa. Dan Doni terus bernyanyi hingga hari Sabtu.

"Kamipun menduga saja Doni bernyanyi karena akan menerima bayaran akhir pekan," ucap Hariyanto.

Lebih lanjut dikatakan Hariyanto, korban ikut kerja denganya sebagai kuli bangunan sejak tiga bulan terakhir di salah satu proyek perumahan di Nganjuk. Dalam bekerja, korban cukup konsisten dan selama enam hari kerja tidak pernah bolos.

"Anaknya rajin dalam bekerja, makanya kami kaget juga dia meninggal karena dibunuh temanya akrabnya sendiri yang juga pekerja kuli bangunan," tutur Hariyanto. (aru/Achmad Amru Muiz)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved