Berita Bangkalan
Alasan Eks Kades Cabut Hibah dan Tutup Gedung SD Negeri di Bangkalan, Minta Ganti Rugi
Pihak ahli waris, eks kades setempat bersikukuh menggugurkan kesepakatan hibah dan memilih untuk meminta ganti rugi atas lahan SD Negeri 1 Lerpak.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Taufiq Rochman
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Serangkaian gelaran rapat mediasi telah ditempuh melibatkan Dinas Pendidikan Bangkalan, unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Geger, Kepala Desa (Kades) Lerpak, tokoh masyarakat, hingga para pemuda desa.
Namun pihak ahli waris, eks kades setempat bersikukuh menggugurkan kesepakatan hibah dan memilih untuk meminta ganti rugi atas lahan yang ditempati Gedung SD Negeri 1 Lerpak.
Keputusan eks Kades Lerpak dengan meminta ganti rugi itu direspon masyarakat dan wali siswa dengan membangun gedung sekolah semi permanen berbahan kayu dan beratap asbes.
Pekerjaan pembangunan yang dilakukan secara swadaya atau patungan itu mulai dilakukan sejak Kamis (28/9/2023).
“Gedung sekolah (lama) boleh buka tetapi lahan tidak boleh disertifikat, kalau mau disertifikat harus ada ganti rugi."
"Masyarakat berpikir, kalau terus-terusan seperti ini tidak akan ada Merdeka Belajar."
Baca juga: Polemik Lahan SD Negeri di Bangkalan, Wali Siswa Sepakat Patungan Bangun Gedung Baru Semi Permanen
"Akhirnya warga bersepakat patungan untuk bangun gedung sekolah meski semi permanen, kan sama-sama mengeluarkan biaya,” ungkap tokoh pemuda Desa Lerpak, Ahmad Annur kepada Tribun Madura, Jumat (29/9/2023).
Sementara Kepala SD Negeri 1 Lerpak, Joko Santoso menjelaskan, gotong royong warga membangun gedung sekolah baru berbahan kayu dan beratap asbes merupakan hasil kesepakatan dalam rapat bersama Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Geger, Kades Lerpak, Koordinator Wilayah, serta para pemuda desa setempat pada Rabu (27/9/2023).
Sehingga diharapkan, lanjut Joko, ketika nanti memasuki musim penghujan, kegiatan belajar mengajar lebih aman dan nyaman daripada menggunakan terop.
Gedung sekolah baru semi permanen itu memiliki luas 20 x 10 meter, dikonsep memiliki 4 lokal, sementara kebutuhan dua dua kelas lainnya bisa menumpang di Balai Desa Lerpak.
“Insya Allah senin sudah bisa dipakai. Selama pekerjaan gotong royong, terop tempat siswa bernaung dari terik panas digeser ke tempat yang lebih teduh."
"Hal itu dilakukan agar tidak mengganggu warga yang bergotong royong dan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan,” jelas Joko.
Seperti diketahui, gedung lama SD Negeri 1 Lerpak akhirnya ditutup eks Kades Lerpak selaku ahli waris pada 19 September 2023.
Gedung sekolah yang dibangun pada awal tahun 2000 an itu berlokasi di pekarangan rumah eks kades tersebut.
Akhirnya, 128 siswa terpaksa belajar di bawah terop di halaman balai desa dan gubuk mushola.
Sebelum warga membangun gedung sekolah baru semi permanen, Joko memaparkan bahwa pihak sekolah memberikan kesempatan kepada para wali dan siswa untuk menentukan pilihan.
Apakah masih ingin menggunakan gedung sekolah lama atau tetap berada di balai desa?.
Pihak sekolah, lanjutnya, tetap membuka kegiatan belajar mengajar di dua lokasi terpisah, yakni di gedung sekolah lama dan di balai desa yang berjarak sekitar 500 meter.
Masing-masing lokasi itu disediakan beberapa guru piket.
Hal itu sebagai wujud menghargai keputusan eks kades yang mempersilahkan gedung sekolah lama dibuka kembali meski melarang proses sertifikasi lahan dilanjutkan.
“Jikalau ada siswa yang datang ke gedung lama tetap dilayani, siswa yang hadir ke balai desa tetap dilayani. Tetapi tingkat kehadiran, memang sangat jomplang."
"Siswa yang hadir ke sekolah asal sangat sedikit sekali, mayoritas memilih bertahan di balai desa,” pungkas Joko.
Berkaca dari tingkat kehadiran siswa itulah yang kemudian dijadikan evaluasi oleh pihak Muspika Geger dan Kades Lerpak.
Hingga hari kedua pembangunan gedung sekolah baru semi permanen masih berlangsung, pekerjaan sudah mencapai sekitar 70 persen.
Ikuti berita seputar Bangkalan
Nasib Siswa SMA di Bangkalan, Dapat MBG yang Sudah Basi, Ratusan Porsi Dikembalikan |
![]() |
---|
Menu MBG di Bangkalan Jadi Sorotan, Basi Sebelum Dikonsumsi Siswa, Sudah Ada Baunya |
![]() |
---|
Sekolah Rakyat Bangkalan Bakal Dilaunching 30 September, Ada 4 Kelas untuk 61 Siswa SD-SMP |
![]() |
---|
Kembangkan Riset Kearifan Lokal Madura Pendalungan, UTM Gandeng Universitas Islam Zainul Hasan |
![]() |
---|
Warga Bangkalan Berburu Maling Ayam Jago, Sosok Pelakunya Ternyata Masih Bocil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.