Kilas Balik

Sosok AH Nasution, Jendral TNI Selamat dari Amukan G30S/PKI Berkat Ajudan, Pernah Jadi Guru

AH Nasution menjadi saksi hidup kebengisan PKI dalam peristiwa G30S. Ia selamat setelah menjadi incaran penculikan dan pembunuhan berkat ajudannya.

Wikipedia
AH Nasution (kiri) bersama anak bungsunya (kanan) yang meninggal dunia usai terkena tembakan dari pasukan tentara G30S/PKI. 

Tak lama kemudian, ia kembali diangkat sebagai Panglima Regional Divisi Siliwangi yang bertugas di Provinsi Jawa Barat. Selama menjabat ia banyak terlibat dengan peristiwa perang pasca-kemerdekaan.

AH Nasution melepas masa lajangnya satu tahun kemudian. Ia bertemu dengan Johana Sunarti, seorang mahasiswi Universitas Gajah Mada (UGM). Ia merupakan putri dari R.P. Gondokusumo, seorang tokoh pergerakan sekaligus petinggi Sarekat Islam.

Ia merupakan tokoh yang disegani kala itu, termasuk oleh Belanda dan dijuluki sebagai 'Jago Tua'. Pernikahan antara Sunarti dan AH Nasution berlangsung di Ciwidey, Jawa Barat pada 30 Mei 1947.

Baca juga: Pierre Tendean Bukan Sasaran Utama G30S/PKI, Lalu Siapa Sebenarnya? Simak Juga Biografi Singkatnya

Dari pernikahan tersebut, ia dikaruniai dua orang anak. Anak pertamanya bernama Hendrianti Shara Nasution, sedangkan anak kedua adalah Ade Irma Nasution.

Nasution menjadi saksi sejarah mencekam peristiwa G30S/PKI di Indonesia. Dia tutup usia pada 6 September 2000 di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.
Sebelum tutup usia, tepatnya pada 1997, AH Nasution mendapat gelar kehormatan Jenderal Besar.

Hanya ada dua perwira lain yang mendapatkan gelar tersebut, yaitu Jenderal Soedirman dan Soeharto.

-----

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunMadura.com

Berita Madura dan berita viral lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved