Berita Viral

Siasat Mahasiswa Gadungan Ajak Orangtua ke Wisuda, Cuma Akal-akalan, '4 Tahun Dibiayai Tak Kuliah'

Belakangan ini terkuak akal-akalan mahasiswa gadungan mengikuti wisuda bersama orang tuanya. Padahal mereka tak pernah kuliah.

Freepik.com
Ilustrasi wisuda. Seorang mahasiswa gadungan di Flores nekat mengajak orang tuanya menghadiri wisuda di kampus. Namun, hal itu ternyata hanya akal-akalan sang mahasiswa yang tak pernah berkuliah meski sudah dibiayai. 

Pihaknya hanya mengundang 752 wisudawan dan wisudawati.

"Kami hanya undang orang tua dari 752 wisudawan. Yang bersangkutan kan bukan mahasiswa apalagi lulusan kami sehingga tidak ada urusannya," jelasnya via pesan WA.

Ia sangat menyayangkan sikap oknum mahasiswa tersebut.

"Sayangnya, selama 4 tahun dia tinggal di Ruteng dan menipu orangtuanya seolah-olah mahasiswa di sini," tulisnya.

Marsel menerangkan, mahasiswa yang ia singgung dalam unggahan Facebook, ayahnya diketahui bekerja di Maumere.

"Tapi mereka tinggal di Dampek," jelasnya.

Di sisi lain, di Depok, Jawa Barat, ada debt collector gadungan.

Dia pun menyasar pemilik sepeda motor yang membayar secara kredit.

Pemilihan korban pun tak dilakukan secara random.

Pasalnya, dia memiliki ribuan data kredit motor yang dibeli dari internet.

Berkat aksinya itu, dia berhasil membawa kabur motor mangsanya.

Peristiwa tersebut dikonfirmasi langsung oleh Wakasatreskrim Polres Metro Depok, AKP Markus Simaremare.

Menurut penuturan Simaremare, tersangka merupakan pria berinisial GMB.

Baca juga: Sosok Almas Tsaqibbirru, Mahasiswa yang Menangkan Gugatan Usia Capres-Cawapres, Pengagum Gibran

Pria di Depok, Jawa Barat, berlagak menjadi debt collector dan berpura-pura menagih utang. Ternyata, dia hanya bermodalkan Rp150 ribu untuk membeli data kredit motor di aplikasi.
Pria di Depok, Jawa Barat, berlagak menjadi debt collector dan berpura-pura menagih utang. Ternyata, dia hanya bermodalkan Rp150 ribu untuk membeli data kredit motor di aplikasi. (Kompas.com/Wasti Samaria Simangunsong)

Baca juga: Cerita Korban Penipuan Binomo, Awal Tergiur Janji Manis Indra Kenz, Ujungnya Terjerat Utang Pinjol

Tersangka GMB berhasil mendapatkan Rp.3.000.000 dari penjualan motor hasil rampasannya itu.

"Tersangka inisial GMB melakukan aksinya itu seolah-olah petugas leasing," kata Simaremare kepada wartawan di Mapolres Metro Depok, Selasa (14/11/2023), dikutip dari Kompas.com.

Kejadian berawal saat Preso mengincar korbannya secara acak.

Preson pun mendekati target dengan menanyakan, apakah kredit motor korban telah lunas atau belum.

Tak hanya itu, agar terlihat meyakinkan, Preson pun membawa surat leasing palsu.

"Saat berada di TKP Jalan Raden Saleh pada 5 Oktober 2023, tersangka melihat satu unit motor. Kemudian tersangka mendekati korban, seolah-olah menanyakan apakah kredit motornya sudah lunas atau belum," ungkap Simaremare.

Kemudian, tersangka menyebut motor korban akan dibawa ke pool leasing yang berada di kawasan Sukamajaya.

"Tersangka bersama-sama dengan korban lalu berangkat ke pool leasing sepeda motor bekas tarikan di Sukmajaya. Setelah tiba di pool, tersangka langsung labur melarikan diri membawa motor korban," tutur Simaremare.

Korban yang tidak tahu apa-apa pun sempat bertanya dan memperlihatkan surat yang diserahkan tersangka kepada petugas pool leasing di lokasi.

Akan tetapi, petugas leasing mengaku tidak mengenali Preso.

Hal itu karena Preso memang bukan pegawai di sana.

Korban pun melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Depok.

Baca juga: Dikira Tak ada Masalah, Ibu Rumah Tangga ini Dikeroyok Debt Collector saat Kendarai Mobil Pinjaman

Satreskrim Polres Metro Depok menangkap seorang debt collector bodong, yakni GMB (43) alias Preso, Senin (13/11/2023).
Satreskrim Polres Metro Depok menangkap seorang debt collector bodong, yakni GMB (43) alias Preso, Senin (13/11/2023). (Kompas.com/Wasti Samaria Simangunsong)

Saat dalam proses penyidikan, polisi yang tampak melihat tersangka di Jalan Raya GDC langsung meringkusnya.

"Kemarin kita lihat tersangka berada di Jalan Raya GDC, di pinggir jalan. Kemudian kita lakulan penangkapan terhadap tersangka dan sekarang dalam pemeriksaan Satreskrim Polres Metro Depok," ucap Simaremare.

Preso mengaku memiliki ribuan data kredit motor dari sebuah aplikasi.

Dengan membayar Rp 150.000 sampai Rp 200.000 saja, kata Preso, dia sudah bisa mengantongi ribuan data "kreditan" sepeda motor dari berbagai daerah di Indonesia.

Kendati begitu, ia menolak menjelaskan lebih rinci perihal aplikasi tersebut.

"Ada di data, datanya beli dari aplikasi, ada di situ datanya. Satu kali beli dapat ribuan data se-Indonesia," kata Preso saat dihadirkan dalam rilis perkara Mapolres Metro Depok, Selasa (14/11/2023).

Usai menentukan targetnya, Preso langsung mengamati korban. Setelah itu dia menghampiri seraya membawa surat leasing palsu buatannya untuk meyakinkan korban.

Seperti yang terjadi pada Oktober 2023 lalu. Preso beraksi mendekati korban dengan menanyakan apakah kredit motor korban telah lunas atau belum.

"Saat berada di TKP Jalan Raden Saleh pada 5 Oktober 2023, tersangka melihat satu unit motor. Kemudian tersangka mendekati korban, seolah-olah menanyakan apakah kredit motornya sudah lunas atau belum," ungkap Simaremare.

Setelah itu, Preso menyatakan bahwa motor korban harus dibawa ke pool leasing yang berada di kawasan Sukmajaya.

"Tersangka bersama-sama dengan korban lalu berangkat ke pool leasing sepeda motor bekas tarikan di Sukmajaya. Setelah tiba di pool, tersangka langsung kabur melarikan diri membawa motor korban," tutur Simaremare.

----

Berita Madura dan berita viral lainnya.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunMadura.com

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved