Berita Sampang

Kisah Dua Bocah SD di Sampang Nekat Ke Jakarta, Bermodal Rp 100 Ribu, Pakai Motor Ikuti Rute GPS

Dua bocah yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Sampang, Madura nekat pergi ke Jakarta dengan menggunakan sepeda motor.

|
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Januar
TribunMadura.com/ Hanggara
Dua bocah yang nekat ke Jakarta pasca dijemput dan berada di Mapolsek Pangarengan, Kabupaten Sampang, Madura, Selasa (21/11/2023). 

Ia memulai perjalanannya dari masjid Al-Ikhlas di Kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kabupaten Tangerang Selatan pada Sabtu (23/9/2023) silam.

Ia telah mendapatkan restu dari istri dan anak-anaknya.

Mereka bahkan turut melepas keberangkatnnya ke Tanah Suci kala itu.

"Meskipun usia sudah tidak muda lagi, Alhamdulillah kondisi badan masih sehat dan di dukung oleh keluarga tercinta," ujarnya saat ditemui di Kayuagung pada Kamis (5/10/2023) siang.

Hari ini, Kamis (5/10/2023), ia telah bersepeda selama 13 hari.

Selama itu pula, ia telah melewati sejumlah kota dan provinsi tanpa adanya suatu halangan.

"Selama perjalan sudah melewati beberapa provinsi seperti Banten, Lampung dan sekarang sampai di Sumatera Selatan. Selanjutnya saya akan berjalan arah Riau dan Batam," kata dia seperti dilansir dari TribunSumsel.com.

"Barulah nantinya nyebrang ke Negara Singapura, total sekitar 20 negara yang akan dilewati hingga sampai ke mekkah. Insyaallah tidak ada halangan 7 bulan sampai disana," tuturnya.

Saat disinggung mengenai tempat beristirahat, Supriadi menyebut masjid atau mushola lah yang dipilih sebagai tempat istirahat yang ada di sepanjang jalan yang dilalui.

"Setiap harinya perjalanan saya mulai sejak pukul 06.00 WIB setelah sholat subuh, lalu sekitar jam 10.00 WIB akan kembali mampir di masjid untuk sholat dhuha dan setelah itu dilanjutkan lagi perjalanan,"

"Setiap memasuki waktu sholat saya akan selalu berhenti di masjid, tetapi setelah sholat Maghrib saya akan istirahat total di masjid. Jadi setiap harinya di perjalanan sekitar 5 jam saja," ujarnya.

Dirinya menceritakan keinginannya naik haji dengan mengayuh sepeda, karena ingin menjalankan ibadah memenuhi rukun Islam.

"Pertama niat kita ibadah ya, untuk memenuhi rukun Islam," kata Supriadi.

Lebih lanjut, ia menyebutkan daftar tunggu haji yang terlalu panjang

"Karena juga untuk daftar tunggu haji informasinya bisa sampai 20 tahun," katanya menjelaskan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved