Dinas Pertanian Bangkalan Kebut Perbaikan Tata Kelola Pupuk hingga Revitalisasi Kelompok Tani 2024

Laporan wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Dinas Pertanian Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bangkalan menjadikan pembenahan tata kelola pupuk serta revitalisasi kelompok tani (poktan) sebagai program-program prioritas di tahun 2024.

Bersama program prioritas lainnya seperti penyelesaian pemetaan lahan pertanian dan tata kelola penyuluhan.

Kabid Sarana, Prasarana, dan Penyuluhan Dinas Pertanian Bangkalan, CHK Karyadinata mengungkapkan, empat program prioritas di tahun 2024 meliputi melanjutkan perbaikan tata kelola pupuk, merampungkan pemetaan lahan pertanian, meneruskan revitalisasi poktan yang menyisakan sekitar 30 persen, dan perbaikan tata kelola penyuluhan.

“Sejauh ini revitalisasi atau perbaikan data poktan sudah mencapai angka 70 persen atau sekitar 1.400 poktan yang sudah teridentifikasi, sudah ada di sistem kami dan kami sudah terbitkan SKT,” ungkap CHK kepada Tribun Madura, Jumat (12/1/2024).

Sekedar diketahui, pembenahan terkait tata kelola data pertanian telah dirumuskan Pemkab Bangkalan melalui Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 21 Tahun 2023 tentang Pedoman Pembinaan dan Kelembagaan petani. Dengan perbup itu, penekannya yakni melakukan perbaikan data poktan, data lahan, dan kepemilikan lahan petani.

CHK menjelaskan, poktan-poktan yang ada di 18 kecamatan harus melaporkan kembali susunan kepengurusan untuk memastikan apakah sudah terekam dalam Surat Keterangan Terdaftar (SKT) atau belum.

Baca juga: Kuota Pupuk Bersubsidi di Sampang Tahun Ini Turun Drastis

”Poktan yang sudah melengkapi susunan langsung kami terbitkan SKT. Akta pendirian yang sah poktan itu SKT bukan badan hukum, SKT nantinya bisa dijadikan pengajuan pupuk hingga proposal-proposal bantuan pemerintah,” jelas CHK.

Data yang dihimpun dari Dinas Pertanian Bangkalan, kuota pupuk di Kabupaten Bangkalan jenis Urea sebesar 22.027 ton dan NPK sebesar 13.946 ton di tahun 2023. Sementara penebusan periode Januari-November 2023 untuk Urea mencapai 14.200 ton dan penebusan untuk NPK sebesar 7.600 ton.

Dengan demikian, dinas pertanian menyebut kuota pupuk Urea masih tersisa 7.802 ton dan NPK tersisa sebanyak 6.325 ton. Artinya, berdasarkan pengalaman 3 tahun terakhir di Bangkalan khusus Pupuk Urea rata-rata memerlukan 4 ribu ton di Bulan Desember. Adapun lahan sawah di Bangkalan tercatat seluas 29.180 hektar dan luas tegal mencapai 62.455 hektar.

CHK menambahkan, pihaknya dalam empat hari terakhir ini telah melakukan sosialisasi ke poktan-poktan sekaligus memanggil para kepala desa untuk memaparkan data poktan yang sudah memiliki SKT termasuk memaparkan harga eceran terendah (HET) pupuk sesuai ketentuan yang berlaku.

Dengan harapan tercipta satu persepsi di lintas sektoral tentang tata kelola pupuk. Terkait serapan pupuk di Januari masih persiapan penebusan pupuk, informasi masih SPJB (Surat Perjanjian Jual Beli). Kalau dari sudah siap, cuma menunggu dari pihak kios,” pungkas CHK.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Bangkalan, Ir Puguh Santoso menyampaikan bahwa HET meminta masyarakat petani tidak perlu khawatir pasalnya 5 distributor dan 114 kios untuk mendistribusikan pupuk bersubsidi. Untuk HET penebusan di kios-kios, Pupuk Urea senilai Rp 112.500 per sak dan Pupuk NPK senilai Rp 115.000 per sak.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com