Berita Pamekasan

Warga Pamekasan Heboh dan Resah Beredarnya Video Ulat Bulu yang Mematikan, Polisi Berit Klarifikasi

Warga Kabupaten Pamekasan, Madura digegerkan dengan video berdurasi 14 detik tentang ulat Amerika yang mematikan.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Januar
TribunMadura/ Kuswanto
Suasana saat Wakapolres Pamekasan, Kompol Andy Purnomo menunjukkan berkas hoaks perihal ulat Amerika yang mematikan 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Warga Kabupaten Pamekasan, Madura digegerkan dengan video berdurasi 14 detik tentang ulat Amerika yang mematikan.

Dalam video tersebut, masyarakat Indonesia diimbau untuk hati-hati.

Sebab, 16 jiwa anak dikabarkan tewas setelah memegang ulat bulu tersebut.

Wakapolres Pamekasan, Kompol Andy Purnomo mengaku sudah mengetahui video ulat Amerika yang informasinya mematikan tersebut.

Baca juga: Berebut Cowok Berujung Rumit, Gadis ini Dianiaya Sesama Siswi Sekolah Modus ada Ulat: Cemburu

Video itu beredar di sejumlah grup WhatsApp.

Namun, pihaknya memastikan bahwa ulat tersebut sebenarnya tidak ada di Indonesia.

”Masyarakat tetap tenang dan jangan gampang percaya pada video yang beredar. Karena jika itu ulat Amerika, tidak mungkin sampai ke Indonesia, apalagi Pamekasan,” kata Kompol Andy Purnomo, Sabtu (24/2/2024).

Menurut dia, semua jenis ulat bulu mematikan atau tidaknya bergantung pada gradasi atau tingkat alergi pada manusia itu sendiri.

Jika memang alergi berat, hendaknya segera diobati ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat.

”Segera diobati ke faskes agar tidak semakin parah dan mengancam keselamatan jiwa,” pesannya.

Penuturan Kompol Andy Purnomo, video ulat Amerika dengan ciri berwarna hijau, berukuran cukup besar, dan menempel pada daun sempat meresahkan masyarakat.

Sebab, video tersebut beredar di beberapa grup media sosial (medsos).

"Dalam video yang di-posting di medsos X oleh pemilik akun @tanyarifes yang kemudian viral di grup WhatsApp itu pada Kamis (22/2/2024) itu kami pastikan hoaks,” tegasnya

Kata Kompol Andy Purnomo hal tersebut sudah diungkapkan oleh dokter hewan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta, Slamet Raharja.

Menurut dia, ulat tersebut berjenis ASP dari Amerika Serikat.

”Efek samping dari ulat tersebut tidak fatal. Kecuali, orang yang menyentuh ulat itu memiliki alergi yang sangat parah. Masyarakat tidak perlu khawatir. Sebab, ulat itu tidak ada di Indonesia,” pungkasnya.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribuunMadura.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved