Berita Sampang

Viral Caleg Cantik di Sampang Protes saat Penghitungan di Kecamatan, Suaranya Dihilangkan

Seorang perempuan muda, berparas cantik tengah melakukan protes terhadap penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Januar
TribunMadura/ Hanggara
Ayunda Ratna Amelia (kerudung abu-abu) saat menjelaskan kronologi saat melakukan protes di rekapitulasi suara tingkat kecamatan Pemilu 2024, Senin (26/2/2024). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Belakangan hari ini warganet dihebohkan adanya video viral di berbagai platform media sosial (Medsos), seorang perempuan muda, berparas cantik tengah melakukan protes terhadap penyelenggara Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.

Ternyata, ia merupakan Calon Legislatif (Caleg) asal Kabupaten Sampang, Madura dari Dapil 3 Kecamatan Banyuates - Ketapang, Ayunda Ratna Amelia (25).

Berdasarkan video yang beredar, Caleg yang diusung dari Partai PKB tersebut melakukan protes terhadap penyelenggara saat penghitungan di tingkat Kecamatan.

Tindakan Perempuan berkerudung dan menggunakan kacamata itu bukan tanpa alasan, di mana suaranya di TPS 06, Desa Banyuates, tempat keluarganya mencoblos tiba-tiba kosong.

Dengan begitu, ia mempertanyakan kondisi tersebut, bahkan saking geramnya Ayunda menunjuk-nunjuk penyelenggara sembari berdialog protes.

Baca juga: Gus Ipul Sindir PKB Lagi soal Hasil Pemilu: Terimalah Hasil Pemilu, Segera Merapat ke Prabowo

"Kalau tidak sesuai dengan data C1 dengan hasil kotak suara itu saya siap dihukum," kata Ayunda Ratna Amelia di video.

Saat dikonfirmasi, Ayunda Ratna Amelia menceritakan jika dirinya sudah merasakan adanya kejanggalan saat mencoba memantau penghitungan suara di tingkat Kecamatan Banyuates.

"Saat itu Ayu tidak diperbolehkan masuk karena tidak adanya surat mandat, padahal saya berangkat dari Calon Legislatif," ujarnya, Senin (26/2/2024).

Namun, dirinya memilih tetap berada dilokasi rekapitulasi suara dan terus memantau jalannya penghitungan melalui monitor. Namun malah dikagetkan suara di TPS keluarganya mencoblos dan TPS lainnya nol suara.

"Okelah suara ayu di Desa lain hilang tidak masalah, tapi yang saya permasalahkan, TPS keluarga Ayu sendiri mencoblos malah tidak ada satupun suara. Tidak mungkin keluarga Ayu memilih orang lain," terangnya.

Parahnya, suara yang dihilangkan merupakan milik Ayu sendiri, sedangkan suara Caleg lainnya masih ada.

"Saya disitu heran, mangkanya saya protes, langsung marah-marah. Kan tidak masuk akal, Ayu memcoblos orang lain, kalau suara yang dicoblos orang masih bisa dimaklumi," pungkasnya.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved