Berita Terkini Bangkalan

HIPMI Bangkalan Harapkan Pemkab Terus Seperti Ini, Ada Garansi Keamanan dan Kenyamanan Berinvestasi

Rampungnya penyusunan dokumen Bangkalan Investment Project Ready to Offer (BANG IPRO) tentang Potensi Investasi Industri Kemaritiman oleh DPMTSP

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Taufiq Rochman
TribunMadura.com/Ahmad Faisol
Pj Sekdakab Bangkalan, Irman Gunadi menyerahkan dokumen BANG IPRO tentang Potensi Investasi Industri Kemaritiman kepada Ketua BPC HIPMI Bangkalan, Ellinas Jalusamya Djatmiko dalam gelaran Strategi Marketing dan Launching dokumen BANG IPRO kepada para pelaku usaha di sebuah resto dan kafe di Jalan HOS Cokroaminoto, Kota Bangkalan, Kamis (5/9/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahmad Faisol

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Rampungnya penyusunan dokumen Bangkalan Investment Project Ready to Offer (BANG IPRO) tentang Potensi Investasi Industri Kemaritiman oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMTSP) Kabupaten Bangkalan mendapatkan respon positif dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).  

Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) HIPMI Kabupaten Bangkalan, Ellinas Jalusamya Djatmiko mengungkapkan, pihaknya sangat bersemangat ketika mendengarkan paparan terkait BANG IPRO yang fokus kepada investasi di bidang kemaritiman.  

“Kami sangat excited (bersemangat) karena Bangkalan secara geografis dan demografis sangat potensial di sektor tersebut."

"Seperti halnya Surabaya, Lamongan, Gresik, sektor maritimnya benar-benar sangat hidup,” ungkap Jalu kepada Tribun Madura usai gelaran Strategi Marketing dan Launching dokumen BANG IPRO kepada para pelaku usaha di sebuah resto dan kafe di Jalan HOS Cokroaminoto, Kota Bangkalan, Kamis (5/9/2024).

Sejauh ini, pesisir Barat Kota Bangkalan, tepatnya di Desa Ujung Piring telah menjelma sebagai kawasan industri kemaritiman dengan menjamurnya perusahaan di bidang shipyard atau galangan kapal berskala besar.

Seperti PT Adiluhung Sarana Segara Indonesia yang telah beroperasi sejak 1992, PT Triwarako, dan PT Galangan Samudra Madura.

Terbaru, PT Aatikah Lubnaa dengan kepemilikan lahan seluas 4,5 hektar akan menambah sesak pesisir Barat Kota Bangkalan.

Perusahaan tersebut tergolong Military Speciality atau Dedicated Shipyard.

Artinya, galangan kapal yang hanya mengerjakan perawatan berkala, perbaikan kapal perang milik TNI AL, bahkan akan memproduksi kapal perang baru.

“Ketika pemerintah dalam hal ini DPMPTSP Bangkalan fokus di sektor kemaritiman, maka kemaritiman di Bangkalan juga bisa tumbuh dan juga bisa mendukung sektor-sektor industri lainnya,” tegas Jalu.  

Selain di pesisir Barat Kota Bangkalan, perusahaan-perusahaan galangan kapal juga tumbuh subur di kawasan pesisir Pelabuhan Kamal.

Mulai dari PT Ben Santosa, PT Galangan Kapal Madura (Gapura), hingga PT Bintang Timur Samudra.

Jalu menerangkan, HIPMI Bangkalan selalu berkoordinasi hingga terbentuk optimisme perkembangan investasi di Bangkalan akan terus hidup.

Karena garansi keamanan dan kenyamanan yang diberikan Pj Bupati Bangkalan, Arief M Edie bersama jajaran OPD, dirasa konkrit.

“Kami berharap, Pemkab Bangkalan terus seperti ini dan menjadi jauh lebih baik."

"Sehingga kami  dari HIPMI ketika menawarkan potensi dan prospek investasi yang ada di Bangkalan, ada yang memberikan garansi."

"Dengan begitu, investor tidak akan ragu mengembangkan usaha di Bangkalan,” pungkasnya.

Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Bangkalan, Irman Gunadi mengungkapkan, Pemkab Bangkan saat ini tidak hanya memberikan jaminan dan kenyamanan berinvestasi, namun juga jaminan kejelasan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sebagai acuan dalam pengembangan, pemanfaatan sekaligus penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi.

“Di Jawa Timur hanya dua RTRW yang telah selesai dan disetujui oleh Kementerian ATR, yakni Bangkalan dan Lumajang."

"Silahkan teman-teman investor masuk, peluang (investasi) mana yang akan diambil."

"Pemuda-pemuda (Bangkalan) kita berdayakan, insya Allah aman untuk berinvestasi di Bangkalan karena potensinya cukup besar,” ungkap Gunadi.

Selain Potensi Investasi Industri Kemaritiman, potensi investasi di sektor pertanian juga tengah digelorakan Pemkab Bangkalan.

Penanaman rumput laut secara perdana dilakukan Pj Bupati Bangkalan, Arief M Edie bersama pimpinan CV Jeeva Bumi Nusantara di pesisir Desa Ko'ol, Kecamatan Klampis pada 24 Januari 2024 lalu.   

Di hari yang sama, Bangkalan juga menyambut ramah kehadiran investor yang fokus di sektor kedelai.

Penebaran benih kedelai dengan smart precise farming technology disaksikan Gubernur Jawa Timur kala itu, Khofifah Indar Parawansa di dua desa di Kecamatan Arosbaya; Desa Dlemer dan Makam Agung.

Penebaran benih kedelai itu merupakan wujud sinergitas antara Pemkab Bangkalan, Deputi Badan Pangan Nasional serta PT Hudson Global Indonesia, sebagai upaya untuk lebih meningkatkan derajat sektor pertanian masyarakat Bangkalan. 

“Pemda Bangkalan bersama aparat keamanan TNI/Polri, karena salah satu keinginan investor adalah jaminan keamanan dan kenyamanan dalam berinvestasi."

"Keamanan itu yang sangat penting, jadi para investor itu ingin mengembangkan usaha di Bangkalan dengan perasaan aman dan nyaman, tidak terganggu oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” pungkas Gunadi.

Sementara, Kepala DPMPTSP Bangkalan, Rizal Morris melalui Kepala Bidang Promosi, Jemmi Tria Sukmana mengungkapkan, dokumen BANG IPRO tentang Potensi Investasi Industri Kemaritiman merupakan capaian yang sangat penting bagi Kabupaten Bangkalan dalam upaya mendorong percepatan realisasi investasi dan pembangunan ekonomi di Bangkalan.

“Penyusunan dokumen BANG IPRO ini bukanlah sebuah tugas mudah, dibutuhkan kerja keras, koordinasi, serta komitmen dari berbagai pihak untuk memastikan bahwa, projek-projek yang ditawarkan kepada investor maupun calon investor benar-benar layak dan memenuhi keinginan investor,” ungkap Jemmi.

Sekedar diketahui, dokumen BANG IPRO tentang Potensi Investasi Industri Kemaritiman di pesisir Barat Kota Bangkalan memberikan gambaran secara komprehensif dan mendetail dalam bentuk Pra Feasibility Study (FS) atau Studi Kelayakan kepada investor dan stakeholder.

Sebelumnya, DPMPTSP Bangkalan telah memiliki beberapa dokumen Investment Project Ready to Offer (I-PRO) dalam bentuk Pra FS.

Seperti I-PRO Potensi Investasi Stockpile Batubara Industri di pesisir Kecamatan Klampis, I-PRO Potensi Investasi Pelabuhan Curah Kering, I-PRO Potensi Investasi Pelabuhan Halal, hingga I-PRO Potensi Investasi Oil and Gas Shorebase.

Jemmi menjelaskan, Bangkalan memiliki potensi yang sangat besar, baik dari segi sumber daya alam, budaya dan sumber daya manusia.

Melalui dokumen BANG IPRO, pihaknya berharap dapat lebih memaksimalkan promosi potensi-potensi investasi di Kabupaten Bangkalan kepada investor.

“Di tengah kondisi APBD Bangkalan yang sangat terbatas, ini merupakan langkah konkrit yang akan memperkuat posisi Bangkalan sebagai kabupaten ramah investasi dan siap berkembang di Jawa Timur,” jelasnya.

Melalui dokumen BANG IPRO ini, lanjut Jemmi, diharapkan proses investasi dapat berjalan lebih cepat dan efisien.

Sehingga proyek-proyek yang telah direncanakan bisa segera terealisasi dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Bangkalan.

“Kita semua mempunyai tanggung jawab yang besar untuk memastikan, bahwa proyek-proyek yang akan dilaksanakan tidak hanya menguntungkan dari sisi ekonomi semata."

"Namun juga memberikan dampak positif dari segi sosial dan lingkungan masyarakat,” pungkas Jemmi.

Ikuti berita seputar Bangkalan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved