Berita Viral

Sosok Ujang Tukang Servis Panci, Penghasilan Sebulan Rp3 Juta Bisa Sekolahkan Anak Sampai S2

Penghasilan sebulan Rp3 juta, Ujang tukang servis panci bisa sekolahkan anaknya hingga S2: Saya cuma lulusan SD, ingin anak-anak lebih baik.

Editor: Titis Suud
KOLASE Istimewa/KOMPAS.COM/AKHMAD DHAN
Ujang, tukang servis panci bisa sekolahkan anaknya hingga S2. Banting tulang agar anak-anaknya punya masa depan yang lebih baik. 

TRIBUNMADURA.COM - Perjuangan Ujang, tukang servis panci, sekolahkan anaknya hingga S2. 

Diketahui Ujang adalah tukang servis panci yang bekerja di deretan toko kelontong Kawasan Pasar Kahayan, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Ia merupakan lulusan Sekolah Dasar (SD)

Tak mau buah hatinya bernasib seperti dirinya, pria bernama lengkap Ujang Nuryadien ini banting tulang untuk pendidikan anak-anaknya. 

Berikut kisah Ujang, tukang servis panci sekolahkan anak hingga S2. 

Saat ditemui pada Selasa (10/12/2024), suara ketukan palu Nuryadien nyaring terdengar.

Tangan tua Ujang Nuryadien bergerak lincah mengukur, menggunting, sampai memukul-mukul aluminium membentuk tutup mesin peniris minyak.

Ujang tampak sangat sibuk menggarap pekerjaannya.

“Ini lagi bikin tutupnya, kemarin yang mengantar barang ini minta dibuatkan tutup yang baru, yang lama longgar. Saat ini lumayan banyak pesanan,” ungkap pria berusia 60 tahun itu, melansir dari Kompas.com.

Pria kelahiran Tasikmalaya tahun 1964 ini mengatakan, usaha servis panci dan peralatan rumah tangga itu sudah dia tekuni sejak zaman krisis moneter tahun 1997 lalu.

Sulitnya memenuhi kebutuhan hidup di zaman itu, ditambah lagi bekal pendidikannya yang hanya sampai sekolah dasar (SD), memaksanya untuk mencari penghasilan yang cukup.

Baca juga: Gus Miftah Nangis Antar Sunhaji Umroh, Penjual Es Teh yang Viral Diolok-olok, Hatimu Luar Biasa

“Saya ke Kalimantan sejak 1994 ikut orang merantau, pertama di Kalsel, kemudian Kaltim, bekerja serabutan, sempat jadi kuli bangunan juga,” ujar dia.

Dia kemudian menetap di Kalteng pada tahun 1997.

Memikirkan stabilitas penghasilan di tengah pekerjaan yang tidak menentu dan krisis moneter, Ujang lantas berpikir mencari penghasilan yang lebih stabil.

“Saya kemudian belajar menambal panci dari teman. Selain menambal, saya juga menerima pembuatan alat rumah tangga, dandang bakso, loyang roti, dan alat lain yang bahannya dari aluminium,” ucap Ujang, dengan bahasa Banjar beraksen Sunda.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved