Berita Viral

Nasib Doktor Andi Ibrahim Otak Pabrik Uang Palsu di Kampus UIN Makassar, Akhirnya Dipecat?

Nasib Doktor Andi Ibrahim, otak pembuatan uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar. Akhirnya dipecat?

Editor: Titis Suud
KOLASE Tribun Timur - Tribunnews
Dr Andi Ibrahim kini ditangkap polisi karena kasus pembuatan uang palsu, pabriknya di kampus UIN Alauddin Makassar (UINAM).  

"Pecahan uang palsu Rp 100 ribu. Barang bukti lainnya masih ada," kata Ronald.

"Jadi sabar, mudah-mudahan dalam waktu  singkat ini kami rilis kembali. Dan ini akan dirilis oleh Kapolda Sulsel langsung," jelasnya.

Pengungkapan pabrik dan peredaran uang palsu ini disebut pada awal Desember 2024.

Perkara ini terungkap atas tim super gabungan dibentuk.

"Kami melakukan berdasarkan join Investigation. Penyidikan ini menggunakan teknologi atau scientific Investigation," ucapnya.

Tim melibatkan labfor, bank BI, BRI, BNI  dan bantuan dari rektor UIN Alauddin Makassar.

"Ternyata alat dan barang bukti yang kami dapatkan di dalam kampus salah satu universitas ternama di Gowa," jelasnya.

Ada 100 jenis barang bukti disita, termasuk mesin pencetak uang palsu tersebut.

Selain barang bukti, pihak kepolisian juga mengamankan terduga pelaku Kepala perpustakaan dan satu staf UIN Alauddin Makassar.

Berdasarkan keterangan polisi, uang palsu yang sempat dicetak di kampus UIN Alauddin, berkisar Rp2 miliar.

Sebagian uang itu telah disebarkan ke daerah, di antaranya, Gowa, Mamuju (Sulbar), dan Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Selebihnya, Rp 446 juta berhasil disita dari lokasi yang diduga sebagai tempat percetakan.

Uang palsu itu ini dalam penguasaan Polres Gowa.

Demonstrasi Mahasiswa 

Ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menggeruduk rektorat buntut viralnya pabrik dan peredaran uang palsu.

Ratusan mahasiswa ini unjuk rasa depan Rektorat kampus II UIN Alauddin Jl HM Yasin Limpo, Kelurahan Romangpolong, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulsel, Senin (16/12/2024)

Pengunjuk rasa terlihat membentangkan spanduk bertuliskan copot rektor UINAM.

Silih berganti orator berorasi menggunakan toak menyampaikan aspirasi mereka. 

Selain menyuarakan kasus dugaan uang palsu, mahasiswa juga mendesak mencabut surat edaran rektor dan surat keputusan (SK) skorsing terhadap 31 mahasiswa.

Berikut pernyataan sikap di spanduk mahasiswa desak rektor UIN Alauddin dicopot.

- Tolak pembungkaman demokrasi di kampus

- Cabut surat edaran dan sk skorsing 31 mahasiswa UINAM.

- Copot Rektor UINAM

Usai unjuk rasa ratusan mahasiswa diterima oleh wakil rektor untuk membahas tuntutan para mahasiswa di gedung rektorat.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com 

Berita Viral lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved