Madura Terpopuler

Madura Terpopuler: Ratusan Sampi di Sampang Terserang PMK hlngga Pengendara Motor Terlindas Truk

Inilah kumpulan berita Madura Terpopuler, Senin (17/2/2025). Dari ratusan sapi di Sampang terserang Penyakit Mulut dan Kuku, hinigga pengendara

Penulis: Januar | Editor: Januar
TribunMadura/ Hanggara
WABAH PMK : Kondisi para pedagang sapi saat menjual sapi di tengah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Pasar Hewan Desa Aeng Sareh beberapa waktu lalu. Dari Desember 2024 hingga Januari 2025 jumlah sapi milik warga yang dilaporkan terserang PMK ke Dispertan-KP Sampang sebanyak 819 ekor, tersebar di 14 kecamatan. 

Dari puluhan produk tersebut terdapat dua produk unggulan diantaranya, Cap Sate dan Keluarga Santri.

Wakil Ketua Produksi, Moh Isroil mengatakan bahwa, Raker diadakan untuk mengevaluasi Produksi selama 2024 lalu, serta membahas tentang rencana produksi di tahun 2025 ini.

Di tahun 2025 ini ada perealisasian rencana diawal tahun tentang inovasi digital marketing dari sebelumnya offline merambat kedunia online guna memperluas jangkauan pasar.

"Sebelumnya kita memasarkan produk ke pasar-pasar, distributor, atau ke toko terdekat namun, di tahun ini kita juga beranjak ke pasar onlinenya," ujarnya, Jumat (14/2/2025).

"Kita juga menjalankan digital marketing, karena saat ini juga banyak toko-toko yang berbasis online," imbuhnya.

Selain itu, CV. Media Utama Group juga memiliki target di 2025 untuk dapat mengekspor produk sebab, dari sisi kualitas telah layak. Layak dikonsumsi karena sudah beryodium dan kualitas bersih.

"Begitupun di Raker, kita memiliki projek meningkatkan SDM yang ada melalui mempercepat tatacara pemilihan karyawan yang awalnya menerima karyawan lulusan SD tapi saat ini harus SMA sebagai bentuk kualitas karyawan," ungkapnya.

"Kami berharap dalam kegiatan raker ini dapat mengimplementasikan rencana yang sudah direncanakan yang didukung oleh seluruh karyawan," tambahnya.

Sementara, Direktur CV. Media Utama Group, Mashuri menceritakan, CV Media Utama Group  dibangun dengan susah payah di 17 tahun yang lalu tepatnya, pada 2008. 

Kala itu pembangunan diawali dengan pembelian sebidang lahan di lokasi tambak garam dengan tujuan untuk menampung garam milik petani guna diproduksi menjadi garam beryodium sesuai dengan standart aturan dari pemerintah.

"Saat itu kondisi harga garam mengalami keterpurukan harga sehingga, ada inisiatif dan upaya untuk menaikkan harga garam kembali bersama kelompok tani melalui upaya memasukkan harga garam ke regulasi, jadi ketetapan harga garam dibatasi oleh pemerintah," katanya.

"Kemudian berkembang, kami membangun gudang dan pembangunan selesai pada 2011," imbuhnya.

Pada 2011, pihaknya telah aktif mengelola garam di mulai dengan proses pencucian atau pemurnian garam. Dengan proses tersebut harga garam menjadi naik karena garam menjadi bersih.

Pada tahun 2015 dilakukan pembenahan gudang produksi dan pengadaan mesin berteknologi modern sekaligus pemasangan mesin tersebut.

"2017-2025 ini, dilakukanlah produksi garam halus beryodium berstandart SNI dengan kualitas tinggi, bersih, putih, dan higienis," pungkasnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved