Kumur dan Sikat Gigi Siang Hari di Bulan Ramadan, Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan Buya Yahya

Hal ini berbeda dengan menelan sesuatu seperti makanan, obat-obatan, dan benda lain yang pastinya dapat membatalkan puasa. 

Jika seseorang merasa perlu menyikat gigi, maka disarankan untuk melakukannya sebelum subuh atau setelah berbuka puasa agar lebih aman.

Namun, jika dalam keadaan terpaksa karena bau mulut yang mengganggu, menggunakan siwak atau menyikat gigi tanpa pasta gigi bisa menjadi pilihan alternatif untuk tetap merasa segar tanpa khawatir membatalkan puasa.

Baca juga: Perbedaan Rukyat dan Hisab untuk Menentukan Awal Ramadan, Mana Lebih Akurat?

Baca juga: Perkiraan Awal Puasa Ramadan 2025/1446 Hijriah, Dilengkapi Niat Sahur dan Buka Puasa Qadha Ramadan

Dikutip dari berbagai sumber, Ulama Syafi'i mengatakan bahwa hukum menyikat gigi saat berpuasa adalah makruh. Hukum tersebut berlaku khusunya saat matahari telah tergelincir.

Rasulullah SAW menggambarkan bau mulut orang berpuasa lebih harum daripada wangi kasturi. Hal ini didasarkan pada sebuah hadis dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

“Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak misk (kasturi).” (HR. Bukhari, no. 1894 dan Muslim, no. 1151).

Buya Yahya turut menghimbau umat muslim untuk memahami hukum puasa dengan benar agar tidak diliputi keraguan atau kekhawatiran yang berlebihan selama menjalankan ibadah.

ia juga menegaskan bahwa menjaga niat dan keikhlasan dalam berpuasa merupakan hal yang penting agar ibadah tersebut memiliki nilai di hadapan Allah SWT.

Menurutnya, pemahaman yang baik tentang hukum puasa akan membantu seseorang menjalankan ibadah dengan lebih baik dan tenang tanpa dihantui rasa was-was yang berlebihan.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di TribunMadura.com