Kesehatan

3 Kondisi yang Perlu Diperhatikan Penderita Diabetes Saat Ramadan, Jika Mengalaminya Batalkan Puasa!

Sebagai penderita diabetes, penting untuk melakukan pemeriksaan kadar gula darah puasa secara berkala. Tes ini dilakukan setelah puasa selama 8-10 jam

Freepik
DIABETES - Foto ilustrasi untuk berita tentang diabetes. Berikut tersaji informasi kondisi penderita diabetes yang disarankan membatalkan puasa. 

Sementara itu, gejala berat hipoglikemia yaitu mengantuk, gangguan penglihatan, kebingungan, perilaku menyerupai orang yang sedang mabuk, kejang, serta kehilangan kesadaran.

Gejala ringan dari kondisi ini dapat diatasi dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula tinggi. Sedangkan untuk gejala berat hipoglikemia, diperlukan penanganan medis.

2. Kadar gula darah terlalu tinggi

Baca juga: Awal Februari 2025, Dinas Kesehatan P2KB Sumenep Sebut Program UHC Tembus 99,73 Persen

Baca juga: Virus HMPV Merebak di China, Dinkes Sampang Minta Warga Terus Berperilaku Hidup Sehat

Ketika kadar gula darah lebih dari 300 mg/dL, maka kondisi itu disebut hiperglikemia.

Kondisi ini terjadi ketika Diabetes Melitus (DM) pada seseorang tidak terkontrol dengan baik, sehingga menyebabkan kadar glukosa dalam darah meningkat secara signifikan.

Gejala hiperglikemia meliputi mulut dan kulit yang kering, rasa haus yang berlebihan, pusing, serta penglihatan yang kabur. Selain itu, penderita juga sering mengalami buang air kecil, napas yang terengah-engah, dan bau napas yang tidak sedap.

Hiperglikemia dapat menimbulkan dampak serius bagi kesehatan seorang penderita diabetes.

Kondisi ini berpotensi menyebabkan penurunan kesadaran, infeksi berulang, serta penurunan berat badan.

3. Dehidrasi

MINUM AIR PUTIH - Foto arsip untuk ilustrasi berita tiga tanda penderita diabetes harus batalkan puasa. Salah satunya dehidrasi.
MINUM AIR PUTIH - Foto arsip untuk ilustrasi berita tiga tanda penderita diabetes harus batalkan puasa. Salah satunya dehidrasi. (Shutterstock.com)

Penderita diabetes disarankan untuk membatalkan puasa apabila mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh.

Dehidrasi ditandai dengan sejumlah gejala, seperti mulut kering, urine yang berwarna gelap atau pekat, rasa kantuk dan kelelahan yang berlebihan, kram otot, serta demam.

Penderita diabetes sering mengalami dehidrasi karena tubuh mereka kekurangan cairan saat berpuasa. Akibatnya, mereka harus mendapatkan lebih banyak cairan setelah berbuka puasa hingga waktu sahur.

Orang yang menderita diabetes harus minum lebih banyak air putih daripada minuman manis atau minuman yang mengandung kafein, seperti teh dan kopi.

Hal ini diakrenakan minuman berkafein memiliki kemampuan untuk meningkatkan frekuensi buang air kecil, sehingga menyebabkan dehidrasi.

Sumber: Kompas TV
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved