Ramadan 2025

Malam Lailatul Qadar Ramadhan 2025 Kapan? Ini Perkiraan Waktunya

Perbincangan mengenai malam Lailatul Qadar selalu menjadi perhatian setiap Bulan Ramadan. Lantas kapan malam Lailatul Qadar pada bulan Ramadhan 2025?

Editor: Taufiq Rochman
Muslim.Or.Id
MALAM LAILATUL QADAR - Perbincangan mengenai malam Lailatul Qadar selalu menjadi perhatian setiap Bulan Ramadan. Foto ini digunakan untuk artikel berjudul "Malam Lailatul Qadar Ramadhan 2025 Kapan? Ini Perkiraan Waktunya" 

TRIBUNMADURA.COM - Perbincangan mengenai malam Lailatul Qadar selalu menjadi perhatian setiap Bulan Ramadan.

Dalam sejumlah literatur, Lailatul Qadar adalah salah satu malam yang sangat penting terjadi pada bulan Ramadan.

Grand Syeikh Al-Azhar, Kairo Dr Ahmad Thayib mengatakan, Lailatul Qadar berarti suatu malam ampunan, diterimanya semua amal, dan dijauhkan dari api neraka.

Inilah alasan mengapa ibadah di malam Lailatul Qadar disebut lebih baik dari seribu bulan.

"Di dalam Lailatul Qadar, malaikat turun ke Bumi untuk memberi salam kepada umat Islam yang berpuasa dan memohonkannya ampunan," kata Dr Thayib, dikutip dari laman Lembaga Fatwa Mesir.

Bahkan dalam Al-Quran surat Al-Qadr ayat 3, Allah SWT menetapkan keutamaan malam Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan.

”Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada Lailatul Qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 1-3).

Lantas Kapan malam Lailatul Qadar pada bulan Ramadhan tahun 1446 Hijriyah/2025?

Tidak ada yang mengetahui tanggal pasti datangnya malam Lailatul Qadar, namun mayoritas ulama berpendapat malam tersebut terjadi pada 10 malam terakhir Ramadhan dan khususnya pada malam-malam ganjil, yaitu malam 21, 23, 25, 27, dan 29.

Diketahui, awal bulan Ramadhan 1446 H jatuh pada tanggal 1 Maret 2025.

Sehingga malam Lailatul Qadar diperkirakan akan jatuh di antara tanggal 20 Maret 2025 hingga 29 Maret 2025.

Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan baik pada malam Lailatul Qadar, termasuk memperbanyak doa dan amalan sunnah lainnya seperti daftar berikut ini, dikutip dari Kemenag.

Doa Malam Lailatul Qadar

للَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ  تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (‘annā jika dibaca berjamaah).

Artinya: "Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku." (HR. Timidzi).

Amalan Malam Lailatul Qadar

1. Salat Qiyamullail

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ، إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: "Siapa yang mengerjakan salat pada malam lailatul qodar dengan penuh keimanan dan mengharapkan ridha Allah, maka dosa-dosanya yang terdahulu diampuni" (HR Bukhari, Muslim, Nasa'i, Tirmidzi dan Ahmad, dari Abu Hurairah RA).

2. Iktikaf

كَانَ رَسُولُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُجَاوِرُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ ، وَيَقُولُ : تَحَرَّوا (وَفِي رِوَايَةٍ : الْتَمِسُوا) لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

Artinya: "Rasulullah saw. beriktikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, dan beliau mengatakan, 'Carilah lailatul qodar pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan" (HR Bukhari, dari Aisyah RA). 

3. Berdoa

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Dari ‘Aisyah radhiyallahu‘anha, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah sallallahu alaihi wasallam, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qodar, lantas apa doa yang mesti kuucapkan?” Jawab Rasul sallallahu alaihi wasallam, “Berdoalah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (artinya: Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf—menghapus kesalahan–, karenanya maafkanlah aku—hapuslah dosa-dosaku–)” (HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850. Abu ‘Isa At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini hasan sahih. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadis ini sahih).

4. Bersungguh-sungguh dalam Ibadah

Dari Siti Aisyah radhiyallahu ‘anha:

عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ

Rasulullah saw. meningkatkan kesungguhan (ibadahnya) di sepuluh hari terakhir (bulan Ramadan), hal yang tidak beliau lakukan pada (hari) lainnya(HR Muslim, Ibnu Majah, Khuzaimah dan Ahmad).

5. Memperbanyak Zikir, Istighfar, dan Doa

Astaghfirullah: Artinya "Aku memohon ampun kepada Allah."

Subhanallah: Artinya "Maha suci Allah"  

Alhamdulillah: Artinya "Segala puji bagi Allah"  

Allahu Akbar: Artinya "Allah Maha Besar" 

6. Membaca Al-Qur’an

Syekhul Islam Muhyiddin Abu Zakariyya Yahya bin Syaraf An-Nawawi dalam kitabnya, Riyaadhus-Shaalihiin, membuat bab khusus tentang Keutamaan Membaca Al-Qur'an, di antaranya:

    Al-Qur’an akan menjadi syafaat atau penolong di hari kiamat untuk para pembacanya.
    Orang yang mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an merupakan sebaik-baik manusia.
    Orang-orang yang mahir membaca Al-Qur’an, maka kelak ia akan bersama para malaikat-Nya.
    Bagi mereka yang belum lancar dalam membaca dan mengkhatamkan Al-Qur’an, tidak boleh bersedih, sebab Allah tetap berikan dua pahala.
    Al-Qur’an dapat meningkatkan derajat kita di mata Allah.

 

Sumber: Tribunnews.com

Ikuti berita seputar Ramadan 2025

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved