Ramadan 2025
Menjemput Malam Lailatul Qadar, Berikut Panduan Iktikaf di 10 Hari Terakhir Ramadan 2025
Berikut ini penjelasan mengenai pelaksanaan iktikaf yang benar dan sah. Meraih Lailatul Qadar Ramadan 1446 Hijriah/2025.
Penulis: Afrilia Mustika Damayanti | Editor: Titis Suud
Dalam hadis lain juga disebutkan bahwa "Nabi Muhammad SAW senantiasa melakukan iktikaf sejak tiba di Madinah hingga wafat. Setelah beliau wafat, istri-istrinya tetap melanjutkan ibadah ini. (HR. Muslim).
Durasi Iktikaf
Para ulama memiliki pendapat yang berbeda mengenai durasi iktikaf. Mazhab Hanafi menyatakan bahwa iktikaf dapat dilakukan dalam waktu singkat tanpa batasan minimal. Sementara itu, Mazhab Maliki menetapkan minimal satu hari satu malam.
Majelis Tarjih menyimpulkan bahwa iktikaf dapat dilakukan secara fleksibel sesuai dengan kemampuan individu, mulai dari beberapa jam hingga 24 jam penuh.
Baca juga: Renungan Ramadan 1446 H, Nikmat Berbagi Kebahagiaan
Lokasi Ikitikaf
Al-Qur’an dalam Surat Al-Baqarah ayat 187 menegaskan bahwa iktikaf harus dilaksanakan di masjid. Namun, terdapat perbedaan pandangan mengenai jenis masjid yang dapat digunakan untuk iktikaf.
Mazhab Hanafi menyatakan bahwa iktikaf dapat dilakukan di masjid yang memiliki imam dan muazin tetap, baik digunakan untuk salat lima waktu maupun tidak.
Sementara itu, Mazhab Hambali berpendapat bahwa iktikaf hanya sah jika dilakukan di masjid yang digunakan untuk salat berjamaah.
Majelis Tarjih menyatakan bahwa masjid yang paling utama untuk iktikaf adalah masjid jami’, yaitu masjid yang digunakan untuk salat Jumat. Namun, jika dilakukan di masjid biasa, iktikaf akan tetap sah.
Anjuran Selama Iktikaf
Berzikir, membaca Al-Qur’an, atau mempelajari buku-buku yang dapat menambah ilmu dan meningkatkan keimanan merupakan kegiatan yang dianjurkan selama iktikaf.
Selain itu, membuat tempat khusus di masjid atau di sekitarnya diperbolehkan selama tidak mengganggu hak orang lain. Dianjurkan juga untuk menghindari ucapan dan perbuatan yang dilarang atau tidak bermanfaat.
Sebagaimana disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh HR. Ibnu Majah dari Ibnu Umar r.a., Nabi Muhammad SAW pernah menunjukkan kepada Ibnu Umar r.a. tempat iktikafnya, yaitu hamparan tempat tidur yang berada di belakang tiang tempat seorang sahabat bertobat (usthuwanatut taubah).
Hal - hal yang Membatalkan Iktikaf
Iktikaf dapat batal apabila seseorang keluar dari masjid tanpa alasan yang dibenarkan, murtad, mengalami gangguan jiwa, atau melakukan hubungan suami istri.
Namun, menyentuh istri masih diperbolehkan, sebab Nabi SAW pernah membiarkan istrinya menyisir rambutnya saat beliau sedang beriktikaf.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di TribunMadura.com
iktikaf
10 hari terakhir Ramadan
Lailatul Qadar
Ramadan 1446 Hijriah
Ramadan 2025
Tribun Jatim
TribunJatim.com
Benarkah Salat Kafarat di Jumat Akhir Ramadan Bisa Gantikan Salat yang Terlewat? Ini Kata Buya Yahya |
![]() |
---|
7 Cara Gampang Atasi Bahaya Microsleep saat Mudik Lebaran 2025 |
![]() |
---|
Tata Cara Salat saat Mudik Idul Fitri 2025, Boleh Jamak atau Qashar, Ini Niat dan Panduannya |
![]() |
---|
Mengapa Salat Idul Fitri Sebaiknya Dilaksanakan di Lapangan? Begini Sunnah dan Keutamaannya |
![]() |
---|
7 Amalan Sunnah Sebelum Salat Idul Fitri yang Dianjurkan Rasulullah SAW, Jangan Sampai Terlewat! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.