11 Risiko Kesehatan dari Makanan Tinggi Gula yang Umum Disajikan saat Lebaran Idul Fitri

Menurut para ahli, konsumsi gula berlebih merupakan salah satu faktor penyebab obesitas, selain faktor genetik, aktivitas fisik, dan kondisi ekonomi.

Kompas.tv
KUE LEBARAN - Berbagai macam kue manis yang umum disajikan saat Lebaran Idul Fitri. Berikut beberaoa risiko kesehatan akibat mengonsumsi makanan tinggi gula, mulai dari obesitas hingga kanker. 

Makanan dan minuman dengan indeks glikemik tinggi dapat meningkatkan kadar gula darah serta insulin, yang memicu produksi minyak berlebih, peradangan, dan sekresi hormon androgen.

Beberapa studi menunjukkan bahwa diet rendah glikemik dapat mengurangi jerawat, sementara diet tinggi glikemik cenderung memperburuknya.

Masyarakat yang tinggal di pedesaan dan mengonsumsi makanan alami dengan sedikit proses pengolahan umumnya menunjukkan tingkat jerawat yang lebih rendah dibandingkan dengan penduduk perkotaan yang lebih sering mengonsumsi makanan olahan.

Baca juga: Cara Menyembuhkan Jerawat Tanpa Efek Samping dengan Bahan Alami, Kulit Kembali Mulus

4. Meningkatkan Risiko Diabetes Tipe 2

Meskipun belum ada bukti bahwa gula secara langsung menyebabkan diabetes, konsumsi gula berlebihan dapat berkontribusi terhadap kenaikan berat badan dan resistensi insulin.

Studi menunjukkan bahwa seseorang yang sering mengonsumsi minuman manis lebih rentan mengalami diabetes dibandingkan mereka yang jarang mengonsumsinya.

5. Berkaitan dengan Risiko Kanker

Kelebihan gula dalam pola makan dapat meningkatkan risiko kanker, terutama karena keterkaitannya dengan obesitas, peradangan kronis, dan resistensi insulin.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi gula yang tinggi dapat meningkatkan risiko kanker hingga 95 persen, sementara konsumsi minuman manis dapat meningkatkan risiko hingga 200 persen .

Beberapa jenis kanker yang sering dikaitkan dengan gula berlebih adalah kanker prostat dan kanker esofagus.

6. Meningkatkan Risiko Depresi

Terlalu banyak mengonsumsi gula dapat memengaruhi suasana hati dan meningkatkan risiko depresi.

Studi menunjukkan bahwa asupan gula yang tinggi dapat menyebabkan peradangan, resistensi insulin, serta gangguan pada sistem dopamin yang berperan dalam regulasi emosi.

Sebuah penelitian yang melibatkan 8.000 individu menunjukkan bahwa pria yang mengonsumsi lebih dari 67 gram gula setiap hari memiliki kemungkinan mengalami depresi 23 persen lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi kurang dari 40 gram.

7. Mempercepat Penuaan Kulit

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved