11 Risiko Kesehatan dari Makanan Tinggi Gula yang Umum Disajikan saat Lebaran Idul Fitri
Menurut para ahli, konsumsi gula berlebih merupakan salah satu faktor penyebab obesitas, selain faktor genetik, aktivitas fisik, dan kondisi ekonomi.
Penulis: Afrilia Mustika Damayanti | Editor: Mujib Anwar
Kandungan gula yang tinggi dalam tubuh dapat memicu pembentukan advanced glycation end products (AGEs), senyawa yang merusak kolagen dan elastin dalam kulit.
Akibatnya, kulit menjadi lebih kendur dan muncul lebih banyak kerutan. Pola makan yang tinggi gula juga dikaitkan dengan penuaan dini.
8. Mempercepat Penuaan Sel
Telomer adalah bagian dari kromosom yang berfungsi melindungi informasi genetik. Seiring bertambahnya usia, telomer secara alami memendek.
Konsumsi gula yang berlebihan dapat mempercepat pemendekan telomer, yang berkontribusi terhadap penuaan sel yang lebih cepat.
Sebuah penelitian kecil yang melibatkan anak-anak prasekolah menunjukkan bahwa asupan minuman manis berhubungan dengan panjang telomer yang lebih pendek, yang mengindikasikan percepatan proses penuaan sel.
Baca juga: Suka Kalap saat Hari Raya Idul Fitri? Berikut Tips Mengontrol Nafsu Makan dan Menjaga Gula Darah
9. Menurunkan Tingkat Energi
Makanan tinggi gula dapat menyebabkan lonjakan cepat kadar gula darah yang diikuti dengan penurunan drastis (sugar crash), sehingga seseorang merasa lelah dan sulit berkonsentrasi.
Untuk menjaga energi tetap stabil, disarankan memilih makanan kaya serat serta mengombinasikan karbohidrat dengan protein atau lemak sehat.
10. Berisiko Menyebabkan Perlemakan Hati
Fruktosa yang dikonsumsi dalam jumlah tinggi dapat berkontribusi pada penyakit perlemakan hati non-alkohol (NAFLD).
Fruktosa yang diproses di hati dapat diubah menjadi lemak, yang jika berlebihan akan menumpuk dan menyebabkan masalah kesehatan. Studi menunjukkan bahwa konsumsi minuman manis setiap hari dapat meningkatkan risiko NAFLD hingga 56 % .
11. Berbagai Risiko Kesehatan Lainnya
Selain dampak yang telah disebutkan, konsumsi gula berlebih juga dikaitkan dengan:
- Peningkatan risiko penyakit ginjal akibat kadar asam urat yang lebih tinggi
- Kerusakan gigi akibat asam yang dihasilkan bakteri dari gula
- Peningkatan risiko asam urat (gout)
- Penurunan fungsi kognitif yang berhubungan dengan demensia dan Alzheimer
Penelitian mengenai dampak negatif konsumsi gula terhadap kesehatan masih terus berkembang. Namun, bukti yang ada semakin menguatkan pentingnya membatasi asupan gula demi menjaga kesehatan jangka panjang.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di TribunMadura.com
Idul Fitri
obesitas
diabetes
makanan tinggi gula
akibat konsumsi gula berlebihan
Tribun Madura
TribunMadura.com
makanan yang disajikan saat lebaran
Lebaran
| Persebaya Krisis Pemain Usai Dihantam Kartu Merah Beruntun Jelang Lawan Persis Solo |
|
|---|
| Usai Divonis 8 Bulan Penjara, Jonathan Frizzy Spill Acara Bahagia hingga Undang Media |
|
|---|
| Makna dan Sejarah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober: Tonggak Persatuan Bangsa Indonesia |
|
|---|
| Juventus Umumkan Pemecatan Igor Tudor, Bianconeri Ungkap Sosok Penggantinya |
|
|---|
| Tangan Dingin Ragil Sudirman! Persela Tak Terkalahkan Sejak Ditinggal Aji Santoso |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/madura/foto/bank/originals/Kue-Lebaran.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.