Madura Terpopuler

Madura Terpopuler: 18 Desa di Pamekasan Berstatus KLB Campak hingga Kisah Asta Sayyid Yusuf Talango

Berikut ini adalah kumpulan berita Madura Terpopuler, Minggu (7/9/2025).   Dari 18 desa di Pamekasan berstatus

Penulis: Januar | Editor: Januar
TribunMadura.com/Ali Hafidz Syahbana
MAKAM KERAMAT - Makan Sayyid Yusuf di Desa Talango, Kecamatan Talango Kabupaten Sumenep Madura. 

Sesampainya di lokasi Asta Yusuf, suasana teduh langsung menyambut.

Pohon besar peninggalan Sri Sultan sampai saat ini masih tetap berdiri gagah, seperti penjaga waktu yang menyimpan rahasia masa lampau.

Di bawah rindangnya pohon bersejarah tersebut, pusara Sayyid Yusuf disemayamkan.

Para peziarah dengan khidmat yang datang dari berbagai latar.

Di balik kesakralan Asta Yusuf, ada kiprah sosial yang tak kalah penting.

Yayasan Sayyid Yusuf yang mengelola area makam, juga mendirikan lembaga pendidikan gratis.

Saat ini, ada sekitar 600 siswa yang belajar di Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) yang dikelola yayasan tersebut.

"Yayasan ini sudah berdiri sekitar 30 tahun. Alhamdulillah bisa memberi manfaat, tidak hanya untuk para peziarah. Namun, juga masyarakat sekitar," pungkas Mu'tasim.

Ziarah ke Asta Yusuf bukan sekadar perjalanan fisik. Ia adalah perjalanan batin menembus waktu, menapak jejak sejarah, dan memaknai ulang spiritualitas dalam sunyi dan damainya Pulau Talango.

Seberkas sinar dari langit berabad silam kini menjadi cahaya yang menuntun ribuan langkah setiap harinya.
 
 
3. Sekolah Rakyat Pamekasan Mulai Aktif, 50 Siswa Dijatah Makan 3 Kali Sehari dari Katering
 
Sekolah Rakyat di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, sudah resmi beroperasi, Jumat (25/7/2025).

Namun hingga saat ini, kebutuhan konsumsi 50 siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 29 Pamekasan masih sepenuhnya ditangani oleh pihak katering.

Hal tersebut disebabkan karena tenaga masak, dan fasilitas penunjang seperti dapur basah, maupun peralatan masak belum tersedia di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 29 Pamekasan.

Kepala SRMP 29 Pamekasan, Aisyah Minoring Mukti memastikan jatah makan siswa tetap terpenuhi dengan baik, meski tanpa dapur sendiri.

Kata dia, sehari para siswa makan tiga kali.

Baca juga: Masa Depan Sekolah Rakyat Sumenep Masih Suram, Renovasi Gedung Jadi Kendala

Ditambah dua kali pemberian nutrisi.

“Aman karena masih menggunakan jasa katering,” kata Aisyah, Sabtu (6/9/2025).

Menurut Aisyah, hingga kini belum ada kendala dalam distribusi konsumsi makanan siswa.

Hanya saja, pengiriman dilakukan bertahap.

SRMP 29 Pamekasan masuk kategori tahap 1B.

Sementara saat ini baru tahap 1A yang didistribusikan.

“Memang pengiriman alat dapur dimulai dari tahap 1A, sedangkan kami masih di 1B. Jadi tinggal menunggu prosesnya,” terangnya.

Sekadar diketahui, jumlah siswa di SRMP 29 Pamekasan sebanyak 50 orang, terdiri dari 26 siswa dan 24 siswi.

Mereka terbagi dalam dua rombongan belajar dan ditangani oleh kepala sekolah, guru, wali asuh, tenaga pendidik, hingga wali asrama.

Termasuk dua orang juru masak yang nantinya akan bertugas di dapur sekolah rakyat serta petugas keamanan yang disediakan.
 
 
 
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved