Manfaat Bayar Iuran JKN: Bantu Sesama dan Lindungi Keluarga dari Biaya Berobat Tinggi
Iuran JKN yang dibayarkan setiap bulan memiliki peran besar dalam menjaga keberlangsungan sistem gotong royong
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Taufiq Rochman
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Banyak masyarakat Kabupaten Pamekasan, Madura mempertanyakan manfaat dari membayar iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Terutama bagi mereka yang jarang atau bahkan belum pernah menggunakan layanan kesehatan.
Namun, perlu diketahui bahwa iuran yang dibayarkan setiap bulan memiliki peran besar dalam menjaga keberlangsungan sistem gotong royong yang menjadi dasar pelaksanaan program ini.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pamekasan, Galih Anjungsari menjelaskan iuran JKN tidak hanya digunakan untuk diri sendiri.
Melainkan juga menjadi bentuk solidaritas sosial dalam membantu peserta lain yang sedang membutuhkan biaya pengobatan.
Kata dia, prinsip JKN adalah saling menolong antar peserta agar setiap orang memiliki akses yang sama terhadap pelayanan kesehatan tanpa khawatir biaya.
“Iuran yang dibayarkan peserta setiap bulan digunakan untuk membiayai peserta lain yang sedang sakit."
"Inilah wujud nyata dari prinsip gotong royong dalam Program JKN, di mana yang sehat membantu yang sakit, dan yang mampu membantu yang kurang mampu,” kata Galih saat diwawancara sejumlah media, Rabu (15/10/2025).
Menurut Galih, melalui mekanisme ini, beban biaya besar yang timbul dari pengobatan penyakit berat dapat ditanggung bersama oleh seluruh peserta.
Dengan demikian, setiap peserta JKN dapat merasa tenang karena terlindungi dari risiko finansial akibat sakit yang memerlukan biaya besar.
“Sebagai contoh, biaya operasi jantung yang dapat mencapai Rp 150 juta bisa ditanggung bersama oleh sekitar 4.200 peserta JKN kelas 3. Jadi, jika dihitung, setiap peserta hanya menanggung sekitar Rp 35.700. Inilah kekuatan dari sistem gotong royong, karena dengan iuran yang kecil, manfaat yang diterima bisa sangat besar,” jelas Galih.
Penuturan Galih tanpa sistem seperti ini, masyarakat harus menabung hingga ratusan tahun untuk dapat menanggung sendiri biaya pengobatan penyakit berat.
Dia memastikan program JKN hadir agar tidak ada lagi masyarakat yang jatuh miskin karena harus menanggung biaya berobat yang mahal.
“Kalau harus membayar sendiri, tentu tidak semua orang mampu. Ada kasus di mana peserta perlu operasi jantung, kalau tanpa JKN mungkin perlu menabung hingga 350 tahun agar bisa menutupi biayanya. Di sinilah pentingnya JKN bagi keberlanjutan hidup sehat masyarakat,” tambah Galih.
| Dinkes P2KB Sumenep: Tanpa Ahli Gizi, Dapur MBG Tak Bisa Beroperasi |
|
|---|
| Perkuat Sektor Perikanan, 590 Pelaku Usaha di Sumenep Nikmati Bantuan Pemerintah |
|
|---|
| Bupati Sumenep Ancam Pecat Dokter PPPK yang Diduga Selingkuh dengan Honorer Puskesmas |
|
|---|
| Bus Mira Kecelakaan di Mojoagung Jombang saat Hindari Truk Nyeberang Mendadak |
|
|---|
| Brimob Turun ke Kangean, Polres Sumenep Pastikan Pengamanan dan Komunikasi dengan Warga Kondusif |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/madura/foto/bank/originals/Galih-Anjungsari-saat-menjawab-polemik-manfaat-dari-membayar-iuran-Program-JKN.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.