Berita Viral

Pantas Balita 1,5 Tahun Ketakutan Bertemu Kakek-kakek, Diam-diam Dilecehkan, Camat: Tindakan Bejat

Balita tersebut tak sendiri. Bersama kakaknya yang berusia tujuh tahun, mereka menjadi korban pencabulan kakek-kakek.

Editor: Mardianita Olga
Aflo Images
PENCABULAN - Ilustrasi pencabulan yang menimpa seorang balita berusia 1,5 tahun di Indramayu, Jawa Barat. Akibat kekerasan seksual itu, dia dan sang kakak yang berusia 7 tahun berakhir trauma. 

TRIBUNMADURA.COM - Rasa heran orang tua terhadap sikap anaknya yang berusia 1,5 tahun akhirnya terjawab.

Selama beberapa waktu, balita dan kakaknya yang berusia 7 tahun selalu terlihat murung dan ketakutan bertemu tetangga lanjut usia.

Kasus ini lantas mendapat perhatian dari pemerintah daerah bahkan Bupati Indramayu, Lucky Hakim.

Mengetahui warganya tertimpa tindak krimina,l Lucky bergerak.

Berbagai bantuan diberikan Lucky kepada dua korban.

“Usia mereka 7 tahun dan satu lagi 1,5 tahun mendapatkan perlakuan yang tidak senonoh jadi ada dugaan tindak pidana pencabulan,” ujar Bupati Indramayu, Lucky Hakim, Sabtu (13/9/2025).

Baca juga: Kasus Dugaan Pencabulan Siswi oleh Pengasuh Pesantren di Bangkalan, Polisi Dalami Bukti Chat WA 

Orang tua korban melapor ke Polres Indramayu, namun juga meminta bantuan dari pemerintah.

Sebab itu, Lucky memastikan Pemkab melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Disduk-P3A) mendampingi keluarga korban.

“Pemda akan ikut campur di sini untuk memberikan dukungan,” kata Lucky. Ia juga meminta terduga pelaku menyerahkan diri secara baik-baik kepada polisi.

Pendampingan kasus ini juga melibatkan yayasan Selendang Puan Dharma Ayu yang fokus menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak. Untuk kebutuhan penyelidikan, kedua korban telah menjalani visum.

Kepala Disduk-P3A Indramayu, Iman Sulaeman, menyebut kasus ini menjadi pelajaran penting agar perlindungan terhadap anak diperkuat.

“Mudah-mudahan tidak terjadi lagi di desa-desa yang lainnya, di kampung-kampung yang lainnya di seluruh Kabupaten Indramayu,” ujar Iman.

Di sisi lain, ibu korban berinisial AD mengaku sangat terpukul. Ia menyebut kedua anaknya kini mengalami trauma mendalam.

“Kalau misalkan banyak orang kan nanya-nanya gimana kronologi apa segala macam. Jadi anak tuh kayak ngerasa mungkin risih, capek,” ucap AD.

AD menceritakan, kasus ini terungkap setelah kedua anaknya menunjukkan ketakutan setiap melihat terduga pelaku.

Baca juga: Keluarga Santriwati Korban Pencabulan di Trenggalek Geruduk Ponpes, Duga Pemimpin Pondok Pelaku

LIBURAN TANPA IZIN - Bupati Indramayu, Lucky Hakim, saat memberikan penjelasan mengenai dirinya yang berlibur ke Jepang tanpa izin, Selasa (8/4/2025). Lucky Hakim mengaku baru mengetahui adanya surat edaran soal pembatasan perjalanan ke luar negeri dalam Lebaran saat sudah sampai Jepang.
LIBURAN TANPA IZIN - Bupati Indramayu, Lucky Hakim, saat memberikan penjelasan mengenai dirinya yang berlibur ke Jepang tanpa izin, Selasa (8/4/2025). Lucky Hakim mengaku baru mengetahui adanya surat edaran soal pembatasan perjalanan ke luar negeri dalam Lebaran saat sudah sampai Jepang. (TribunJabar)

Setelah didesak, anak sulungnya yang berusia tujuh tahun akhirnya berani mengungkap apa yang dialaminya.

Menurut pengakuan anaknya, ia sering diajak main ke rumah pelaku.

“Di sana diciumin kayak gitu, terus kadang disuruh pegang kemaluannya,” kata AD menirukan cerita anaknya. Ia menduga tindakan itu terjadi lebih dari satu kali.

AD berharap kasus ini segera diproses tuntas dan pelaku dihukum setimpal. “Harapannya agar kasus ini segera selesai, anak saya bisa mendapatkan keadilan serta kembali pulih secara mental,” ujarnya.

Setelah kasus pencabulan ini, pelaku yang merupakan pria lanjut usia diamankan oleh polisi, seperti diungkapkan oleh Camat Lohbener, Mardono.

Baca juga: Polisi Tangkap Oknum Guru SD di Sumenep Tersangka Pencabulan terhadap Siswi

“Jadi langsung setelah pak Bupati ekspos soal kasus itu langsung dijemput pelakunya diserahkan ke polisi,” ujar Mardono saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (14/9/2025).

Selain penanganan hukum, pemerintah daerah juga memberikan pendampingan psikologis bagi kedua korban yang mengalami trauma.

“Keduanya mengalami trauma, sering murung, dan ketakutan setiap bertemu banyak orang. Kami langsung bergerak, malah pak Bupati langsung turun tangan, termasuk mengklarifikasi video yang viral yang menyudutkan pemerintah desa, padahal pemerintah desa awalnya tidak tahu apa-apa,” ucap Mardono.

Ia berharap penangkapan pelaku bisa memberi efek jera sekaligus menjadi pembelajaran agar kasus serupa tidak terulang.

“Kepada semua pihak, mari bersama memberikan perlindungan kepada anak-anak dari aksi bejat para pelaku pencabulan,” tambahnya.

Penangkapan pelaku juga dibenarkan Kanit PPA Satreskrim Polres Indramayu, Ipda Ragil Zaini Firdaus.

Baca juga: Polisi Masih Tunggu Hasil Tes DNA untuk Tetapkan Tersangka Pencabulan Siswi SMP di Trenggalek

“Betul sudah diamankan diantar Polsek dan sudah kami proses,” kata Ragil.

Selain itu, pencabulan anak-anak juga dilakukan oleh seorang ustaz di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Dia juga cukup terkenal di daerahnya.

Kasus ini berawal saat pelaku mengirimkan video tak senonoh ke korban.

Pelaku yang merupakan warga Kapanewon Galur melaporkan tindakan ustaz berinisial R ini ke polisi.

Dia merasa dilecehkan secara verbal usai pesan WhatsApp berisi konten tak senonoh dikirimkan R pada Maret 2025 sekira pukul 22.45 WIB.

Berkat tindakannya, R ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Kulon Progo seperti diungkapkan oleh Iptu Sarjoko.

Baca juga: 3 Jam Live Tak Senonoh Buat Cari Pemasukan, Nasib Pasutri Ditangkap Polisi, Sempat Untung Rp65 Juta

“Terkait R laporan yang masuk terkait pelecehan seksual secara verbal, sudah ditetapkan sebagai tersangka,” kata Sarjoko melalui pesan singkat.

Meski begitu, polisi belum menahan R sehingga masih bisa beraktivitas di antara masyarakat.

Tersangka hanya diwajibkan melapor secara berkala.

“(R) wajib lapor,” kata Sarjoko lewat WhatsApp dilansir dari Kompas.com.

R dikenal sebagai ustadz dan pengasuh pondok pesantren serta panti asuhan di wilayah Galur, Kulon Progo. Sosoknya cukup populer di kalangan masyarakat lokal. 

Pihak kepolisian masih terus mengembangkan kasus ini, termasuk kemungkinan adanya korban lain maupun unsur hukum tambahan.

----- 

Berita viral dan berita seleb lainnya.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved