Berita Seleb

Artis Jadi Stafsus Dulu Ejek Anak-anak Protes Menu MBG, Kini Disindir Usai Ribuan Siswa Keracunan

Deddy Corbuzier diangkat sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Editor: Mardianita Olga
TribunJabar.id/Adi Ramadhan Pratama dan Youtube.com/Deddy Corbuzier
TUAI SINDIRAN - Artis jadi staf khusus Menteri Pertahanan ini tuai sindiran usai kasus keracunan makan bergizi gratis (MBG) meledak di Jawa Barat belakangan ini. Sang stafsus dulu sempat mengejek anak-anak yang protes MBG. 

Nanik menyoroti pemilihan bahan baku, khususnya daging ayam yang digunakan. Berdasarkan laporan, ayam tersebut dibeli pada hari Sabtu namun baru dimasak pada hari Rabu, sehingga ada jeda waktu empat hari sebelum diolah.

Baca juga: MBG Tekan Pengangguran di Sampang, 1.598 Warga Dapat Penghasilan Tetap

"Saya juga tidak mentolerir bahan baku yang tidak segar. Karena kejadian di Bandung ini sungguh di luar nalar," ujar Nanik di Jakarta, Jumat (26/9/2025).

Ia menegaskan bahwa bahan baku yang tidak segar seharusnya tidak digunakan dalam program sebesar MBG.

"Bagaimana bahan baku dalam kondisi tidak fresh, ayam dibeli di hari Sabtu, baru dimasak di hari Rabu," ujarnya lagi.

Menurut Nanik, penyimpanan ayam dalam jumlah besar juga menjadi masalah. Sebanyak 350 ekor ayam disimpan di dalam freezer, yang menurutnya tidak mungkin menjaga kualitas daging dengan baik.

"Kalau di rumah dua ekor ayam mungkin tidak apa-apa, tapi kalau 350 ayam, freezer mana yang kuat menyimpan?" tegasnya.

Kasus keracunan juga terjadi di SMPN Kupang setelah satu minggu masuk dari libur panjang.

Tahun ajaran baru masih berjalan satu minggu namun ratusan siswa tersebut dilarikan ke rumah sakit diduga keracunan makan bergizi gratis (MBG), Selasa (22/7/2025).

Kepala SMPN 8 Kupang, Maria Th Roslin S. Lana, berkata, awalnya hanya 18 siswa mengeluh sakit perut, sekira pukul 07.40 WITA.

Ruangan UKS seketika itu penuh menampung siswa-siswa tersebut.

Baca juga: Pemdes dan Warga Rek Kerrek Pamekasan Tolak Keberadaan Dapur MBG

Akan tetapi, keluhan tak berhenti di situ saja.

Seiring berjalannya waktu, siswa yang kesakitan bertambah hingga para guru bergerak melakukan pertolongan.

Siswa merasakan sakit perut, mual, hingga muntah.

“Ada yang muntah, ada yang bolak-balik ke kamar mandi, dan ada juga yang hanya mengeluh perutnya sangat sakit. Jumlahnya terus bertambah hingga ratusan,” lanjutnya.

Pertolongan berupa air putih hangat dan olesan minyak kayu putih diberikan para guru ke siswa-siswa yang terdampak.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved