Berita Seleb

Artis Jadi Stafsus Dulu Ejek Anak-anak Protes Menu MBG, Kini Disindir Usai Ribuan Siswa Keracunan

Deddy Corbuzier diangkat sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Editor: Mardianita Olga
TribunJabar.id/Adi Ramadhan Pratama dan Youtube.com/Deddy Corbuzier
TUAI SINDIRAN - Artis jadi staf khusus Menteri Pertahanan ini tuai sindiran usai kasus keracunan makan bergizi gratis (MBG) meledak di Jawa Barat belakangan ini. Sang stafsus dulu sempat mengejek anak-anak yang protes MBG. 

Maria mengatakan para guru sudah bertindak secepat mungkin menyikapi hal itu.

Namun, pihaknya semakin kewalahan kala beberapa siswa jatuh pingsan hingga harus menghubungi Puskesmas Oesapa.

“Karena kami adalah mitra Puskesmas Oesapa, kami berkonsultasi dan diarahkan agar segera merujuk ke rumah sakit. Maka anak-anak kami antar ke RSUD SK Lerik, RS Siloam, dan RS Mamami,” katanya.

Tak tinggal diam, Maria lantas menghubungi Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan Kota Kupang, dan instansi lainnya.

Baca juga: Ngerinya MBG di Tuban, Diduga Berbelatung, DPRD Sebut Cederai Program Prioritas Presiden Prabowo

Melansir dari Pos-Kupang.com, 101 siswa tercatat dirujuk ke rumah sakit.

Sementara siswa yang mengalami gejala ringan dirawat di sekolah dan sudah dipulangkan ke rumah masing-masing.

Dugaan keracunan menguar setelah siswa memberikan laporan ke guru bahwa makan gratis bergizi alias MBG yang dibagikan berbau tak sedap dan beraroma basi.

“Makanan yang dibagikan itu beraroma tidak sedap dan basi, tadi tidak sempat memberitahu guru kalau makanan tersebut basi,” kata Jordan Doko, Selasa (22/7/2025).

Jordan yang ditemani orang tuanya menyampaikan, isi dari menu tersebut terdapat nasi, sayuran berisikan kacang panjang dan wortel, daging rendang serta pisang.

Jordan juga mengaku sempat mencium makanan tersebut sebelum dikonsumsi.

“Sempat cium tadi dan aromanya kek kermana ko,” kata Jordan.

Baca juga: Fakta MBG di Tangsel Berupa Bahan Mentah, Orangtua Kudu Masak Beras hingga Telur: Sudah Libur

KERACUNAN MBG - Ilustrasi program makan bergizi gratis (kanan) dan potret IGD Rumah Sakit SK Lerik yang menampung para siswa SMPN 8 Kota Kupang. Para siswa tersebut dirawat karena diduga keracunan makan bergizi gratis alias MBG pada Selasa (22/7/2025).
KERACUNAN MBG - Ilustrasi program makan bergizi gratis (kanan) dan potret IGD Rumah Sakit SK Lerik yang menampung para siswa SMPN 8 Kota Kupang. Para siswa tersebut dirawat karena diduga keracunan makan bergizi gratis alias MBG pada Selasa (22/7/2025). (TribunMadura.com/Istimewa dan Pos Kupang/Maria Selfiani Baki)

Meski begitu, Maria lebih lanjut mengatakan tak bisa menyimpulkan MBG menjadi penyebab utama kekacauan tersebut.

“Saya tidak dalam kapasitas menyimpulkan penyebabnya. Kita masih menunggu hasil pemeriksaan dari pihak-pihak berwenang. Tapi saya sampaikan fakta yang kami alami di sekolah,” tegasnya.

Terkait kegiatan belajar mengajar, pihak sekolah masih menunggu arahan resmi dari Dinas Pendidikan Kota Kupang apakah kegiatan sekolah akan dilanjutkan seperti biasa atau sementara diliburkan.

Kepala sekolah menyampaikan permohonan maaf kepada orang tua siswa atas kejadian yang tidak terduga ini. Ia juga mengimbau orang tua untuk membekali anak-anak dengan sarapan sebelum berangkat ke sekolah.

“Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami sudah berusaha maksimal, mengambil keputusan cepat, dan berkoordinasi dengan berbagai pihak. Ke depan, kami harap anak-anak bisa datang ke sekolah dalam kondisi sudah sarapan agar kondisi kesehatan mereka lebih terjaga,” tutupnya.

Kini, pemerintah Kota Kupang menyelidiki kasus keracunan ini.

Terbaru, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Kupang akan melakukan uji lab terhadap MBG yang dibagikan ke siswa SMPN 8 Kota Kupang.

Kepala BBPOM Kota Kupang, Yoseph Nahak Klau, menjelaskan bahwa saat ini semua pihak terkait telah bergerak sesuai peran masing-masing sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan (KLBKP).

“Pemkot sudah turun tangan, dan kami dari BBPOM akan mendukung penuh proses pembuktian ini. Nantinya segala tindak lanjut akan dilakukan bersama Dinas Kesehatan, rumah sakit, hingga puskesmas,” jelas Yoseph Nahak Klau.

BBPOM sendiri akan berperan dalam pengujian sampel makanan yang dikonsumsi siswa. 

Baca juga: Banyak Jalan Rusak di Daerah, Legislator Dapil Madura: MBG Oke, Tapi Perhatikan Distribusi Logistik

Namun, Yoseph Nahak Klau menekankan bahwa proses penentuan penyebab harus melalui serangkaian tahapan epidemiologi terlebih dahulu.

“Kami tidak bisa langsung memvonis penyebabnya. Akan dilakukan surveillance epidemiologi dan pengkajian dari gejala-gejala yang dialami siswa. Hasil itu yang akan dikaitkan dengan uji sampel makanan,” ungkap Yoseph Nahak Klau.

Yoseph Nahak Klau menambahkan bahwa yang terpenting saat ini adalah kondisi para siswa sudah tertangani dan sedang dalam perawatan.

“Investigasi akan terus berlanjut. Kita pastikan semuanya berdasarkan data dan uji laboratorium agar tidak terjadi kesimpangsiuran,” tutup Yoseph Nahak Klau.

----- 

Berita viral dan berita seleb lainnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved