Berita Viral

ASN Curhat Mau Pensiun Sulit Naik Pangkat karena Pungli Kini Dapat Solusi

Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Kesehatan (Dinkes) Deliserdang, Sumatra Utara, mendadak tenar usai curhatannya viral

Editor: Taufiq Rochman
Tribun Jabar
Ilustrasi ASN - Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Kesehatan (Dinkes) Deliserdang, Sumatra Utara, mendadak tenar usai curhatannya viral 

Bobby juga memberikan masukan spesifik terkait kebijakan kepegawaian, khususnya mengenai proses kenaikan pangkat

Bobby mengatakan hasil keputusan dalam pertemuan itu, Farida akan mengikuti remedial ujian dinas kenaikan pangkat pada pekan depan. 

"Pertama sekali, nanti akan dilakukan remedial, karena tes ini yang melaksanakan BKN (pusat) yang mengajukan memang daerah masing-masing, dan nilai-nilainya langsung keluar di komputer. Jadi satu minggu lagi akan dilakukan remedial, jadi bu Farida dan yang tidak lulus lainnya bisa remedial," ucapnya. 

Menurutnya, ASN yang akan memasuki masa pensiun, agar tetap diberikan penghargaan dalam bentuk kenaikan pangkat, meskipun dampak terhadap kenaikan gaji pensiun tidak terlalu signifikan.

"Terkait pungli, bu Farida sudah cerita dengan emosional bahwa ada pungli dari beberapa waktu, yang saya tangkap punglinya bukan tentang ujian dinas, tapi bagaimana beliau mau urus izin sekolah dan semacamnya pada tahun 2019," ujarnya. 

Bobby pun menegaskan tidak adanya pungli yang dilakukan untuk ujian dinas kenaikan pangkat bagi ASN di Pemkab Deli Serdang seperti yang disebutkan di video Farida. 

"Jadi pungli nya bukan karena tidak bayar tidak lulus tes, jadi itu pungli waktu yang sudah lama tahun 2019," ucapnya. 

Bobby berharap permasalahan ini dapat diselesaikan dengan baik dan diberikan solusi terbaik.

Sementara itu, Farida yang hadir dalam pertemuan itu, mengucapkan terimakasih kepada Prabowo yang telah memberi atensi terhadap video yang dibuatnya tersebut.

Ia pun mengklarifikasi pernyataannya terhadap narasi pungli di tubuh Pemkab Deli Serdang terkait kenaikan pangkat ASN. 

"Saya terima kasih kepada pak Presiden, dan Pak Gubernur serta Pak Bupati yang sudah mengundang saya hari ini. Saya mau klarifikasi video saya, karena untuk ujian dinas saya memang tidak di pungli," katanya. 

Farida mengatakan, pungli yang dirasakannya itu terjadi pada tahun 2019. Ia pun telah menyampaikan sosok oknum yang melakukan pungli terhadap dirinya. 

"Tapi sejak tahun 2019 untuk izin kuliah saya sudah dipungli dari Dinas Kesehatan dan BKD, oknum nya sudah saya sampaikan ke pak gubernur dan pak bupati," tuturnya. 

Farida berharap kejadian pungli tidak lagi muncul kedepannya. 

"Saya juga berterima kasih pak Bupati sudah ambil kebijakan agar kami remedial, karena kalau kami SDMnya rendah kan malu karena digaji negara. Tapi kami harap kedepannya jangan terjadi lagi seperti ini, karena saya mau pensiun sebentar lagi," katanya. 

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved