Berita Sumenep
Gubernur Jatim Ungkap Cerita Tak Terlupakan di Sumenep, Mesin Perahu Mati hingga Mencincing Celana
Gubernur Jatim mengaku memiliki cerita menarik dan tak terlupakan saat datang ke Kabupaten Sumenep.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Gubernur Jatim mengaku memiliki cerita menarik dan tak terlupakan saat datang ke Kabupaten Sumenep
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengaku, memiliki cerita menarik saat datang ke Kabupaten Sumenep, Sabtu (11/5/2019).
Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pernah mengalami mesin mati saat mengunjungi sebuah pulau di Kabupaten Sumenep.
Kala itu, kata Khofifah Indar Parawansa, ia masih menjabat sebagai Menteri Sosial RI.
• Pemprov Jatim Beri Rp 60 Miliar ke Pemkab Sumenep untuk Pembangunan Pelabuhan Dungkek-Gili Iyang
"Pak bupati, wakil bupati, ketua DPRD, dan sekda, kami dalam satu perahu. Lalu tiba-tiba, perahu itu mesinnya tidak jalan," kata Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri peletakan batu pertama pengembangan Pelabuhan Dungkek-Gili Iyang.
"Akhirnya kami pindah ke perahu berikutnya dan kami berangkat ke Gili Iyang," sambung dia.
Tak hanya itu, Khofifah Indar Parawansa mengaku, sempat mencicing celananya, lantaran harus berjalan di atas air laut.
Pasalnya, kala itu, perahu tidak bisa bersandar di pinggir pantai, lantaran air sudah surut.
"Kami tidak bisa langsung ke perahu, tapi kami masih harus berjalan dan itu bisa dibayangkan kami cincing celana dan baju," ungkap dia.
• Pelabuhan Dungkek - Gili Iyang Sumenep Dibangun, Pemprov Jatim Gelontorkan Dana Sebesar Rp 60 Miliar
Sebelumnya, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pernah mendapat rekaman dari seorang jurnalis tentang keadaan di Pelabuhan Dungkek.
Dalam rekaman tersebut, kata dia, digambarkan bagaimana sapi-sapi harus menyeberang lautan untuk bisa dikirim ke pulau.
“Dari situ saya langsung koordinasi dengan Pakde Karwo, saya tunjukkan video itu dan saya bilang kepada Pakde, ‘kalau boleh saya ingin ada bantuan keuangan daerah ke Sumenep, kita bikin pelabuhan di Dungkek’," ucap dia.
"Alhamdulillah itu disetujui sehingga bisa masuk di APBD Jawa Timur 2019,” sambungnya.
Dalam pelaksanaan, kata Khofifah Indar Parawansa, pembangunan Pelabuhan Dungkek-Gili Iyan membutuhkan waktu enam bulan sejak proses finalisasi.
"Kami mohon pak Bupati Sumenep, proses yang bisa kami maksimalkan dan tetap saling koordinasi dalam kekurangan kebutuhan bersama. Dan apa yang perlu, kita maksimalnya ayo kita maksimalkan," paparnya.
• Polres Sumenep Panggil Saksi-Saksi Terkait Penyebab Kebakaran Kios Blok A Pasar Anom Baru Sumenep