Guru Honorer Dimutilasi
Tetangga Sempat Curigai Teriakan Ketakutan di Tengah Malam dari Pelaku Guru Honorer Dimutilasi
Tetangga Sempat Curigai Teriakan Ketakutan di Tengah Malam dari Pelaku Guru Honorer Dimutilasi
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Aqwamit Torik
Pada hari yang sama, polisi juga menangkap tersangka lainnya, AP di Kediri pukul 20.00 WIB.
• Sadis, Suami Posesif Hajar Istri Tiap Dapat Like di Facebook (FB), Rutin Disiksa Sampai Wajah Rusak
• Hamka Hamzah Pemain Terbaik Piala Presiden, Akui Jadi Pembuktian Usia Bukan Halangan Berprestasi
Keduanya kemudian dipindahkan ke Ruang Penyidik Subdit Jatanras Polda Jatim di Gedung Direskrimum Polda Jatim.
Saat tiba di Polda Jatim, tampak AP menggunakan perban putih di bagian betis kirinya.
Informasinya, betis kiri AP luka setelah mendapat hadiah timah panas dari polisi.
"Iya, kami potong berdua bergantian," tegas AP.
AP melanjutkan, ia dan AS kemudian memasukan potongan tubuh korban ke dalam koper setelah proses mutilasi selesai.
Koper yang digunakan tersangka untuk menyimpan potongan tubuh korban merupakan milik ibu AS.
"Kami masukan ke dalam koper berdua juga," katanya.
Setelah itu, keduanya langsung membuang koper berisi potongan tubuh korban ke pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
"Kami berdua buang koper itu di sungai," tandasnya.
Pakai Koper Ibunya
AS (34) ternyata menggunakan koper milik ibunya, N (55) untuk membungkus jasad korban.
Ibu AS, N mengatakan, anaknya sempat meminta maaf kepadanya soal koper itu dan mengaku koper miliknya telah dijual.
"Waktu itu, saya baru pulang salat subuh dari masjid. Dia tiba-tiba langsung minta maaf ke saya," kata N saat di Polres Blitar Kota, Jumat (12/4/2019).
"Dia bilang mak, saya minta maaf, koper e kulo sade, payu Rp 200.000 (bu, saya minta maaf, kopernya saya jual, laku Rp 200.000. (Uangnya) saya buat tambahan modal," sambung dia.