Virus Corona di Jawa Timur
Pekerja yang Terdampak Covid-19 Padati Posko Pendaftaran Program Kartu Prakerja di Disnaker Jatim
Di hari pertama pembukaan posko ini, Senin (13/4/2020), banyak ternyata calon pendaftar peogram kartu pra kerja yang mengalami kendala teknis.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Posko pendampingan pendaftaran program Kartu Prakerja yang disediakan Pemprov Jatim di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jatim didatangi banyak pencari kerja terutama mereka yang terdampak Covid-19.
Di hari pertama pembukaan posko ini, Senin (13/4/2020), banyak ternyata calon pendaftar peogram kartu pra kerja yang mengalami kendala teknis.
Sehingga mereka memutuskan untuk melakukan pendaftaran datang ke posko pendampingan pendaftaran program kartu prakerja ini.
Salah satunya adalah Aminatus Solichah, 23. Warga Bojonegoro ini mengaku memutuskan untuk datang ke Disnakertrans untuk mendapatkan bantuan pendaftaram program kartu prakerja.
• Tidak Semua Lolos Program Pra Kerja, Pemprov Jatim: Ada Bantuan Sosial Covid-19 yang Telah Disiapkan
• Pemprov Jatim Hitung Kebutuhan Biaya Siswa Beli Paket Data Selama Belajar di Rumah
• Tim Pelatih Arema FC Mulai Rindu Suasana Latihan Bersama di Lapangan Hijau
“Saya sebelumnya kerja di pabrik di komplek Brebek Rungkut itu. Tapi karena ada corona pabriknya sepi dan akhirnya saya di cut karena juga pas habis kontrak saya,” kata Aminatus. “Nggak tau nanti apakah akan ada panggilan lagi atau tidak,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pihaknya belum melakukan pendaftaran kartu pra kerja. Sebab ia mengatakan bahwa ia sempat mendaftar melalui perangkat mandirinya. Akan tetapi mengalami kendala. Dimana ia berulang kali mencoba upload foto namun berulang kali gagal.
“Dari tadi gagal upload foto. Saya ke sini supaya dapat bantuan pendampingan,” ucap Aminatus.
Ia berharap bahwa program kartu prakerja bisa membantunya mendapatkan penghasilan. Tak hanya itu jika bisa menjadi penerima program kartu prakerja, maka juga akan bisa mendapatkan pelatihan kerja.
Di sisi lain, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong para pekerja yang terdampak pandemi Covid-19 untuk segera mendaftar program Kartu Prakerja dari pemerintah pusat yang telah dibuka pendaftarannya untuk gelombang pertama.
Guna memudahkan warga Jawa Timur dalam mengakses program tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur membuka posko layanan pendampingan untuk pendaftaran program Kartu Prakerja bagi masyarakat yang terdampak Covid-19.
• Protokol Pencegahan Penyebaran Covid-19, Dishub Surabaya Gencarkan Sosialisasi di Seluruh Terminal
• Kantor DPRD Pamekasan Dibobol Maling, Pelaku Gagal Buka Brankas dan Bawa Kabur Uang Ratusan Ribu
• Tujuh Perangkat Desa Nyalabuh Daya Diberhentikan oleh Kades dan Akan Ajukan Gugatan ke PTUN Surabaya
Para pekerja yang dirumahkan, pekerja yang terkena PHK, maupun para pencari kerja yang terkendala untuk mendaftar mandiri lewat gadget maupun perangkat mandiri, bisa mendapatkan pendampingan dengan mendatangi Posko Pendampingan yang disiapkan di 56 titik layanan.
“Mulai hari ini kami mendirikan posko atau tempat layanan pendampingan bagi mereka yang ingin mengakses program Kartu Prakerja, petugas dari kami akan membantu melakukan pendaftarannya,” kata Gubernur Khofifah.
Posko layanan pendampingan tersebut bisa diakses di 56 titik. Seperti di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur Jalan Dukuh Menanggal Surabaya.
Selain itu posko pendampingan juga disediakan di 16 titik UPT Balai Latihan Kerja se Jawa Timur, kemudian juga dibuka di LTSA-UPT P2TK Jalan Bendul Merisi Surabaya, dan juga di Kantor Dinas Tenaga Kerja di 38 kabupaten kota se Jawa Timur.
“Layanan ini buka mulai hari ini sesuai jam kerja. Syaratnya juga sangat mudah. Cukup membawa KTP, sudah berusia 18 tahun, dan tidak sedang mengikuti pendidikan formal,” tegas Gubernur Khofifah.
Dan bagi yang mendaftar program Kartu Prakerja dari rumah dan membutuhkan bantuan, juga masih ada layanan call center di nomor 031-8293097.
Selain memberikan bantuan pendampingan untuk mendaftar program Kartu Prakerja, Pemprov Jatim juga terus melakukan pendataan nama-nama yang sudah masuk sebagai pegawai terdampak terkena PHK maupun yang dirumahkan akibat wabah Covid-19 ini.
Hingga akhir pekan tanggal 11 April 2020, data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jatim menyebutkan bahwa jumlah pegawai di Jawa Timur yang dirumahkan ada sebanyak 20.036 orang. Sedangkan yang mengalami PHK ada sebanyak 3.315 orang.
Serta juga ada sebanyak 4.302 dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang juga terdampak Covid-19 baik yang putus kontrak, bermasalah, maupun yang gagal berangkat.
• Detik-detik Aksi Maling di Kantor DPRD Pamekasan Terekam Kamera, Cabut Server CCTV & Congkel Brankas
• Galakkan Gerakan Bermasker, Disporabudpar Gunakan Masker Batik Khas Sampang untuk Cegah Corona
• Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru April 2020, Hp Gaming Redmi Note 8 Rp 1,9 Jutaan, Redmi 8 Rp 1,8 Juta
Mereka adalah yang coba diusulkan Pemprov Jatim ke Kemenaker untuk mendapatkan program Kartu Prakerja. Selain itu juga ada sebanyak 43 ribu pekerja yang terkena PHK di Jatim sebelum wabah Covid-19 yang juga diusulkan.
Sementara itu Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak juga menambahkan bahwa program Kartu Prakerja ini tidak otomatis didapatkan oleh mereka para pekerja yang terdampak Covid-19.
Melainkan juga diterapkan sistem seleksi.
“Jadi memang ada proses seleksinya, atau tidak otomatis. Nah tadi juga ada pertanyaan bagaimana jika dia yang sudah mendapatkan program jaring pengaman sosial tapi ternyata di tengah jalan dia dapat kartu prakerja karena ini kan sistem pendaftarannya bergelombang,” urai Emil Dardak.