Berita Sampang
Pintu Masuk Pasar Srimangunan Sampang Diperketat, Pengunjung Dilarang Masuk Jika Tak Pakai Masker
Pintu masuk Pasar Srimangunan Kabupaten Sampang Madura diperketat, ada aturan jika ingin datang.
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG – Penjagaan pintu masuk Pasar Srimangunan Kabupaten Sampang Madura, Kamis (4/6/2020).
Diperketatnya penjagaan pintu masuk Pasar Srimangunan lantaran jumlah pengunjung yang terus membludak meski Hari Raya Ketupat telah empat hari berlalu.
Padahal, seperti diketahui, Pasar Srimangunan Sampang merupakan klaster terbanyak dari pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
• Waspada, Sejumlah Wilayah di Pamekasan Bakal Diguyur Hujan Deras Disertai Angin Kencang Pekan ini
• Istri Anggota TNI Dipolisikan Suami Atas Kasus Perzinahan, Diduga Selingkuh dengan Trainer Gym
• Mau Bawa Kabur Motor Curian, Dua Maling di Surabaya Tak Sadar Lewat Depan Korban dan Anggota Polisi
Kabid Pengelolaan Pasar Disperdagprin Sampang, M Rosul mengatakan, penjagaan pintu masuk Pasar Srimangunan melibatkan satpam.
Selain itu, Disperdagprin Sampang juga berkoordinasi dengan Satpol PP, TNI, dan Polri untuk menambah penjagan pasar.
Koordinasi tersebut dilakukan untuk memperketat penjagaan dalam menerapkan peraturan bermasker saat kondisi ramai pengunjung.
“Jadi kami tekankan kepada pengunjung sekaligus pedagang untuk menggunakan masker," kata dia kepada TribunMadura.com.
"Jika tidak, akan dilakukan penegasan berupa dilarang masuk,” ujarnya.

• Cara Mudah Menarik Kembali Biaya Keberangkatan Ibadah Haji Calon Jemaah yang Gagal Berangkat 2020
• Uji KIR Kendaraan di Sampang Kembali Dibuka, Permintaan Meningkat hingga 100 Persen Setiap Harinya
Dijelaskan dia, penjagaan ketat itu sudah dilakukan sejak 1 Juni 2020, tepatnya Hari Raya Ketupat dan akan berjalan selama 14 hari.
Penjagaan tidak hanya dilakukan di Pasar Srimangunan Sampang, tetapi pasar-pasar lain yang ada di Kabupaten Sampang.
“Awalnya pintu masuk pasar Srimangunan ada 10. Namun, kami kurangi menjadi enam pintu untuk mempermudah pemantauan,” terang M Rosul.
Ia menambahkan, dengan diberlakukan penjagaan itu dapat membangun rasa disiplin masyarakat Kabupaten Sampang untuk selalu mengikuti protokol kesehatan Covid-19.
“Semoga penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sampang cepat teratasi agar masyarakat kembali beraktifitas normal kembali,” harapnya.
• Sudah Beroperasi, Terminal Arjosari Malang Tetap Sepi Penumpang, Banyak Sopir Bus Mengeluh