Virus Corona di Banyuwangi
Baru Didirikan, Dapur Umum Klaster Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi Terancam Ditinggal Relawan
Banyak berseliweran nyinyiran dan sindiran di media sosial dan WhatsApp grup terkait kinerja para relawan dapur umum.
Penulis: Haorrahman Dwi Saputra | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, BANYUWANGI - Relawan dapur umum Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Kabupaten Banyuwangi mengancam akan menarik diri.
Itu terjadi karena para relawan merasa tidak dihargai atas kegiatan sosial yang mereka lakukan.
Selama dua hari terakhir, banyak berseliweran nyinyiran dan sindiran di media sosial dan WhatsApp grup terkait kinerja para relawan dapur umum.
• Sekolah di Delapan Kecamatan di Pamekasan Bisa Lakukan Pembelajaran Tatap Muka, Ini Syaratnya
• Warga Sampang Diancam Hukuman Penjara 7 Tahun, Terlibat Kasus Pencurian Pecah Kaca Mobil Antar Kota
• Klaster Covid-19 Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi Jadi Perhatian Serius Kemenkes
Seperti video yang menyindir makanan makan siang baru datang pukul 18.30 WIB.
Video tersebut berlatar belakang sebuah kamar yang berisi remaja mengenakan sarung.
"Alhamdulilah nasi bungkus untuk makan siang datang pukul 18.30 WIB, pas," suara dalam video tersebut.
Ada pula sindiran bantuan mie instan berstandart WHO, sindiran terkait menu makanan, hingga para relawan yang dianggap tidak bekerja.
Ada pula ucapan terima kasih yang hanya mencantumkan bantuan dari Pemprov Jatim.
"Kalau tidak bisa berterima kasih lebih baik diam saja. Jangan dipaido (dihina)," kata Abdul Kadir, Plt Kepala BPBD Banyuwangi, ditemui di dapur umum klaster Ponpes Blokagung, Selasa (1/9/2020).
"Kalau ada kekurangan, iya. Kami ini tidak berhenti masak. Relawan itu bekerja bayarannya tidak jelas, mungkin juga tidak dibayar," sambung dia.
• Banyak Santri Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi Positif Covid-19, Pemkab Bangun Mini Hospital
• Santri Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi yang Positif Virus Corona Covid-19 Capai 110 Orang
Pada hari pertama, Kadir mengakui banyak kendala teknis yang dihadapi. Mulai dari persiapan hingga membangun tenda logistik yang membutuhkan waktu dan tenaga, sehingga sarapan di hari pertama datang terlambat.
Kata dia, hal ini karena keputusan mendirikan dapur umum baru diputuskan, Sabtu (29/8) malam, setelah sebelumnya melakukan koordinasi dengan pihak pondok.
Sementara dapur umum harus sudah dilaksanakan pada Minggu (30/8/2020).
"Hari pertama itu pertama kalinya kami melakukan persiapan. Apalagi keputusannya mendadak. Banyak yang harus dilakukan sementara tenaga kami sedikit," kata Kadir.
Situasi Covid-19 Banyuwangi Turun ke Level 2, Indikator Penanganan Lampaui Standar WHO |
![]() |
---|
Idulfitri 1442 H, Banyuwangi Pastikan Warga Patuhi Protokol Kesehatan untuk Tekan Penularan Covid-19 |
![]() |
---|
5.880 Dosis Vaksin Covid-19 Datang Lagi, Dinkes Banyuwangi Targetkan Vaksinasi Tuntas Akhir Januari |
![]() |
---|
Kasus Covid-19 di Banyuwangi Terus Meningkat, Bupati Pastikan Ruang Isolasi di Rumah Sakit Mencukupi |
![]() |
---|
Tekan Penyebaran Corona, Ini Kebijakan Terbaru Satgas Covid-19 Banyuwangi Terkait Libur Tahun Baru |
![]() |
---|