Duduk Terlalu Lama hingga Sering Menatap layar, Inilah 7 Kebiasaan Buruk Dapat Turunkan Fungsi Otak
Ada tujuh kebiasaan buruk yang perlu dihindari karena dapat menurunkan fungsi otak manusia.
TRIBUNMADURA.COM - Otak menjadi satu di antara bagian penting dari manusia.
Secara umum, otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis.
Otak manusia juga bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran.
Sayangnya, bila tidak bijaksana dalam menggunakan otak, bukan tak mungkin bila Anda malahan mendapatkan efek buruknya.
Kebiasaan gaya hidup sangatlah mempengaruhi kesehatan kognitif kita.
Baca juga: BREAKING NEWS - Ribuan Guru dan Kepala Sekolah Gelar Demo di Depan Kantor Kemenag Kabupaten Kediri
Baca juga: Irwansyah Takut Zaskia Sungkar Stres saat Program Bayi Tabung, Masalah dengan Artis Lain: Gue Takut
Baca juga: Tak Punya Uang Beli Susu Anak, Dua Janda di Surabaya Gondol Ponsel Pengunjung Mall, Begini Modusnya
Untuk itu, sekecil apapun usaha untuk mengubah kebiasaan buruk kita tentunya akan memberikan perubahan terhadap fungsi otak kita.
Di era teknologi seperti saat ini, kita semua seolah dituntut untuk melakukan banyak hal yang sebetulnya dapat merugikan otak kita.
Menurut para ahli, gaya hidup modern mempengaruhi jalur saraf dan membuat kita lebih lambat serta kurang mampu untuk berpikir orisinal.
Hiperkonektivitas semakin berdampak pada otak. Pada akhirnya, kita menjadi kurang produktif dan kurang efektif.
Untuk menjadi individu yang produktif, kita perlu melakukan lebih banyak kebiasaan yang dapat meningkatkan kesehatan otak kita, dan lebih sedikit melakukan kebiasaan yang menyebabkan penurunan kognitif.
Setidaknya, ada tujuh kebiasaan buruk yang perlu dihindari karena dapat menurunkan fungsi otak kita, seperti dilansir Insider.
1. Tidak aktif secara fisik
Ketidakaktifan dapat menyebabkan masalah kesehatan kronis seperti penyakit jantung, obesitas, depresi, demensia, dan kanker.
Banyak orang terlalu sibuk untuk hanya melakukan aktivitas gerakan dasar, yang dapat memperlambat penurunan kognitif.
Menurut sebuah penelitian di Journal of Comparative Neurology yang menunjukkan hubungan antara ketidakaktifan dan penurunan mental, tidak aktif secara fisik (sedentary) dapat mengubah bentuk neuron tertentu di otak.