Berita Pamekasan

Batik KD Pamekasan Kenalkan Karya Terbaru, Beri Julukan Batik Si Mbok, Punya Kisah Unik di Baliknya

Owner Batik KD Pamekasan, Abdus Somad meluncurkan karya batik terbarunya bernama Motif Batik si Mbok.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Motif Batik Si Mbok karya terbaru Owner Batik KD Pamekasan, Abdus Somad yang dipakai model Pamekasan saat sesi pemotretan di Wisata Taneyan Lanjheng, Pamekasan, Madura, Senin (9/11/2020). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Owner Batik KD Pamekasan, Abdus Somad, kembali meluncurkan karya batik terbarunya, Senin (9/11/2020).

Peluncuran karya batik ini ditandai dengan sesi pemotretan bersama sejumlah model lokal Pamekasan di Wisata Taneyan Lanjheng.

Abdus Somad menamai karya motif batik terbaru buatannya yaitu Motif Batik si Mbok.

Kain batik dengan warna merah pekat itu tampak anggun saat dipakai model lokal Pamekasan sewaktu melakukan sesi pemotretan.

Baca juga: Mengenal Sosok Kak Dus, Owner Batik KD Pamekasan, Produk Batiknya Laris Manis hingga ke Luar Negeri

Baca juga: PT KAI Daop 9 Jember Bagikan 334 Voucher Tiket Kereta Api Gratis November 2020, Simak Cara Dapatnya

Baca juga: Uji Klinis Vaksin Merah Putih Buatan Unair Dilakukan Desember 2020, Dilakukan pada Tikus dan Kera

Abdus Somad menjelaskan, motif batik Si Mbok buatannya tersebut mengisahkan cerita Pandawa bertemu dengan Kurawa di Kerajaan Hastinapura. 

Kata dia, dalam motif batik itu, ia menggambarkan sebuah cerita tentang Pandawa yang berselisih dengan Kurawa.

Lalu, keduanya mengadakan pertemuan di Kerajaan Hastinapura dengan tujuan untuk melakukan perdamaian dan tidak jadi berperang.

"Dalam batik Si Mbok ini terdapat beberapa unsur sebagai wujud keseimbangan," kata Abdus Somad kepada TribunMadura.com, Senin (9/11/2020).

"Di antaranya unsur rat (dunia, alam pikir, logika), raga (tubuh), dan rasa (batin, jiwa, hati)," sambung dia.

Menurut pria yang akrab disapa Kak Dus ini, semakin populernya batik di Indonesia, mendorong para perajin untuk mengembangkan berbagai motif baru yang khas. 

Baca juga: BREAKING NEWS - Pengasuh Ponpes Al Fattah Jember Gus Afton Meninggal Dunia

Baca juga: Sejumlah Jalan Raya di Pamekasan Dijaga Ketat Polisi, Kerap Dipakai Anak Muda untuk Aksi Balap Liar

Karya batik, kata dia, akan bersifat relatif di mata konsumen, dan tidak akan laku jika tidak melakukan perubahan-perubahan motif atau corak. 

"Motif abstrak pada batik lebih disukai karena memberi kesan tidak monoton," jelasnya.

Menurut Kak Dus, corak motif Abstrak yang diterapkan pada kain batik, akan lebih keluar auranya bila dipadukan dengan warna-warna alam.

Kata dia, keberanian dalam membuat inovasi baru dalam motif dan pewarnaan batik sangat diperlukan.

Karena, kata dia, inovasi baru dapat memajukan industri batik Indonesia agar semakin diminati oleh masyarakat.

"Dasar warna yang cerah dengan memadukan motif batik klasik seperti Motif Parang, Kawung, Truntum, Ceplok Kenongo, dan lain-lain lebih membuat corak abstrak tersendiri pada batik Indonesia dan terkesan tidak monoton," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved