Berita Terpopuler

BERITA MADURA TERPOPULER: Orangtua Temukan Mayat Anaknya hingga Oknum ASN Sampang Mesum di Mobil

Ragam Berita Madura terpopuler menyajikan sejumlah berita dari Kabupaten Sumenep, Pamekasan, Sampang, hingga Bangkalan edisi Senin 25 Januari 2021.

Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
istimewa
Kasus mobil goyang yang diparkir di pasar sapi, Sampang, mobil Daihatsu Luxio dan Honda CRV terparkir 

Editor: Ayu Mufidah KS

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Deretan berita unggulan TribunMadura.com seputar wilayah Madura terangkum dalam Berita Madura terpopuler.

Ragam Berita Madura terpopuler menyajikan sejumlah berita dari Kabupaten Sumenep, Pamekasan, Sampang, hingga Bangkalan edisi Senin 25 Januari 2021.

Berita Madura terpopuler hari ini dibuka dengan insiden penemuan mayat wanita di pinggir jalan di Kabupaten Sampang.

Diketahui, korban merupakan warga Desa Bundah Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, Madura.

Baca juga: Inilah Golongan Warga Sipil yang Berhak Dapat Vaksin Covid-19 dan Belum Bisa Divaksinasi Corona

Baca juga: Masih Zona Merah Covid-19, Trenggalek Perpanjang Masa PPKM, Bupati Ingatkan Warga Displin Prokes

Baca juga: Cara Perpanjang SIM Lewat Online Tanpa Datang ke Satpas, Simak Syarat dan Biaya Perpanjangannya

Baca juga: Link Download Mr Queen Sub Indo Episode 1 - 14, Orang yang Menginginkan Kematian Ratu Kim So Yong

Mayat tersebut bernama Umrati yang ditemukan oleh orang tuanya sendiri.

Selanjutnya, ada aksi mesum oknum ASN di Sampang di dalam mobil.

Aksi mesum itu terciduk warga yang curiga karena mobil tiba-tiba bergoyang.

52 TKI ilegal asal Pamekasan meninggal dunia menutup rangkaian Berita Madura terpopuler hari ini.

1. Penemuan Mayat Anak oleh Orangtuanya

Anggota polisi saat mengevakuasi mayat wanita yang tergeletak di pinggir jalan
Anggota polisi saat mengevakuasi mayat wanita yang tergeletak di pinggir jalan (TRIBUNMADURA.COM/HANGGARA PRATAMA)

Sosok mayat wanita tergeletak di pinggir jalan dan bersimbah darah.

Posisi mayat wanita itu dalam keadaan telungkup.

Diketahui, korban merupakan warga Desa Bundah Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, Madura.

Mayat tersebut bernama Umrati yang ditemukan oleh orang tuanya sendiri.

Mayat tersebut merupakan Umrati warga setempat yang ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kondisi tengkurap dan bersimbah darah.

Perempuan berusia 35 tahun itu ditemukan pertama kali orang orang tuanya sendiri yakni, ayah kandungnya saat hendak melintas di jalan Desa Bundah, Sreseh.

Kapolsek Sreseh Iptu Edi Eko Purnomo, mengatakan, saat melihat ada wanita tergerak di Tempat Kejadian Perkara (TKP) orang tuanya tidak menyadari jika itu adalah anaknya.

Namun, orang tuanya mencoba membalikkan mayat ke posisi terlentang dan seketika terkejut hingga berteriak meminta tolong.

Pada saat itu juga warga berhamburan datang untuk melihat kondisi yang terjadi.

"Ternyata yang ditemukannya terbaring di pinggir jalan kemarin sekitar 10.30 WIB itu adalah anaknya sendiri sehingga langsung melaporkan ke Polsek Sreseh," ujarnya kepada TribunMadura.com, Minggu (24/1/2021).

Pada saat itu pihaknya langsung menuju ke lokasi untuk melakukan penanganan seperti, pemasangan garis polisi dan membawa mayat perempuan itu ke Puskesmas terdekat untuk dilakukan visum.

Iptu Edi Eko Purnomo menyampaikan, jika kematian Umarati diduga akibat pembunuhan sebab, tubuh korban mengalami luka tusuk di bagian perut dan di tubuh bagian belakang.

Tidak hanya itu, korban menglami luka robek di pelipis kiri, luka robek di siku tangan kiri dan empat jari tangan kanan hampir putus.

"Setelah divisum korban di kembalikan ke rumah duka untuk dimakamkan," terangnya.

Sementara, saat disinggung tentang motif pembunuhan tersebut pihaknya masih belum bisa memastikan sebab, saat ini masih melakukan penyelidikan.

"Untuk motif pembunuhannya, tunggu informasi selanjutnya," pungkasnya.

2. Oknum ASN di Sampang Mesum di dalam Mobil

Kasus mobil goyang yang diparkir di pasar sapi, Sampang, mobil Daihatsu Luxio dan Honda CRV terparkir
Kasus mobil goyang yang diparkir di pasar sapi, Sampang, mobil Daihatsu Luxio dan Honda CRV terparkir (istimewa)

Warga pergoki oknum ASN di Sampang melakukan mesum di dalam mobil.

Diketahui, perbuatan mesum itu berkedok mobil goyang.

Oknum tersebut nekat berbuat aksi mobil goyang di pasar yang sedang dalam kondisi ramai.

Warga yang kesal sempat akan menghakimi oknum ASN tersebut.

Oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Sampang, Madura diduga melakukan perbuatan mesum dengan selingkuhannya.

Parahnya, Oknum ASN berinisial IR bersama selingkuhannya T, melakukannya di dalam mobil yang terparkir di depan Pasar Kamisan, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura.

Sehingga, nyaris diamuk massa sebab, pada saat keduanya berbuat hal yang tak senonoh, kondisi pasar dalam keadaan ramai.

Kapolsek Ketapang, AKP Akhmad Rahmatullah Dwi Nugroho mengatakan, perbuatan mereka diketahui oleh warga, bermula saat ada dua unit mobil jenis Daihatsu Luxio warna hitam dan Honda CRV putih memarkir di depan pasar sapi (Kamisan) (21/1/2021), skeitar 17.00 WIB.

Namun, tidak lama kemudian mobil Luxio hitam itu bergoyang-goyang sehingga, dengan rasa curiga warga menghampiri dan keduanya diduga berbuat mesum.

Mengetahui hal itu, warga yang berada di lokasi langsung melaporkan ke Polsek Ketapang.

"IR merupakan ASN yang bekerja di salah satu Klinik di Sampang asal Desa Tobai Timur dan ia sudah bersuami yang saat ini bekerja di salah satu RS di Pamekasan," ujarnya kepada TribunMadura.com, Jumat (22/1/2021).

Ia menambahkan, sedangkan T merupakan warga Kabupaten Malang tapi tunggal di Kecamatan Banyuates yang kesehariannya bekerja sebagai wiraswasta.

"T juga sudah memiliki keluarga, namun istrinya tinggal di Malang," tuturnya.

Lebih lanjut, AKP Akhmad Rahmatullah Dwi Nugroho menyampaikan, jika keduanya saat ini sedang diproses di Mapolsek Ketapang.

"Saat ini keduanya sedang diproses," pungkasnya.

3. 52 TKI Ilegal Asal Pamekasan Meninggal Dunia

Total 52 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal dari Pamekasan meninggal dunia selama tahun 2020.

Mayoritas, mereka meninggal karena sakit.

Selain itu ada juga yang mengalami kecelakaan kerja.

Pihak terkait mengakui banyak TKI yang nekat berangkat kerja ke luar negeri, meskipun ilegal.

Dari 52 TKI ilegal yang meninggal dunia tersebut, terdiri dari 29 laki-laki dan 23 perempuan.

Koordinator P4TKI Pamekasan, Hari Sarjana Saputra mengatakan, mayoritas dari puluhan TKI ilegal yang meninggal dunia di tempat kerjanya tersebut karena sakit.

Meliputi, sakit kencing manis, ginjal, jantung dan stroke.

"Tapi, ada lagi beberapa PMI yang meninggal dunia karena kecelakaan kerja," kata Hari Sarjana Saputra kepada TribunMadura.com, Sabtu (23/1/2021).

Pria yang akrab disapa Hari ini juga menjelaskan, puluhan TKI ilegal asal Pamekasan yang meninggal dunia itu tidak mendapat asuransi, karena yang bersangkutan berangkat secara non prosedural (ilegal).

Menurut dia, setiap perusahaan di luar Negeri sudah memiliki standar operasional (SOP) safety belt kerja.

Namun, kebanyakan warga Pamekasan, khususnya Madura yang menjadi TKI di luar negeri, banyak yang abai menggunakan safety belt saat bekerja di ketinggian.

"Orang Pamekasan dan Madura ini yang jadi TKI atau PMI di luar negeri terkenal agak nekat mengabaikan keselamatan diri, dari perusahaan sebenarnya sudah disediakan savety belt untuk keselamatan kerja, tapi terkadang ada sebagian dari mereka yang tidak mau pakai," bebernya.

Menurut Hari, bila terdapat TKI ilegal yang meninggal dunia di luar negeri akibat kecelakaan kerja dan sakit, yang rugi adalah keluarganya sendiri.

Sebab yang bersangkutan tidak mendapatkan asuransi kematian dari pemerintah.

Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada warga Pamekasan, khususnya Madura yang berniat ingin menjadi TKI, sebisa mungkin berangkat secara prosedural.

"Hasil kerja jerih payah dari TKI ini kan yang ditunggu-tunggu oleh keluarganya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, kalau ada kejadian seperti ini kan yang rugi keluarganya," tutupnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved