Berita Surabaya
Basement Alun-Alun Surabaya Kembali Ditutup, Imbas Peningkatan Kasus Covid-19 di Kota Pahlawan
Pemkot Surabaya kembali menutup sejumlah tempat publik yang berpotensi memunculkan kerumunan.
Penulis: Bobby Koloway | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
"Atraksi kami batasi. Sebab, kami berupaya mengurangi aktivitas yang menarik massa. Namun, UMKM nya tetap boleh jalan (berjualan)," katanya.
Selain pembatasan di sejumlah tempat wisata, area terbuka lainnya juga ditutup. Misalnya, taman hingga lokasi Cara Free Day (CFD).
"Taman hanya kami buka untuk edukasi saja pada Senin - Jumat," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Agus Hebi Djuniantoro dikonfirmasi terpisah.
"Sebab sekolah kan juga masih ada Pembelajaran Tatap Muka. Sedangkan untuk fungsi rekreasi, kami tiadakan," sambung dia.
Fungsi edukasi hanya diperuntukkan bagi sekolah, posyandu, dan sejumlah organisasi.
"Itupun maksimal nggak sampai 50 persen dari kapasitas. Misalnya, kalau sebuah taman bisa sampai 500 pengunjung, maka hanya kami perbolehkan 200 orang," katanya.
Selain itu, pihaknya juga meniadakan hari bebas kendaraan atau Car free day. Untuk diketahui, saat ini CFD digelar di Jalan Kertajaya dan Jalan Kembang Jepun setiap hari Minggu.
"Tujuan utama CFD sebenarnya untuk mengantisipasi polusi udara. Namun, ternyata lokasi CFD berpotensi menjadi tempat masyarakat kumpul-kumpul," katanya.
Sehingga, pihaknya memutuskan untuk meniadakan CFD sementara waktu.
"Kalau Omicron perkembangannya tidak terlalu signifikan, nanti kita buka lagi," katanya. (bob)
