Berita Surabaya

Hadiri Acara Aksi Bela Palestina di Surabaya, Ustadz Bachtiar Nasir Serukan Boikot Produk Israel

Sejumlah elemen masyarakat yang mengatasnamakan Aliansi Rakyat Bela Palestina menggelar aksi di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (7/1/2024

Penulis: Bobby Koloway | Editor: Januar
TribunMadura/ Bobby Constantine Koloway
Sejumlah elemen masyarakat yang mengatasnamakan Aliansi Rakyat Bela Palestina menggelar aksi Munajat Kemerdekaan Palestina di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (7/1/2023). 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Sejumlah elemen masyarakat yang mengatasnamakan Aliansi Rakyat Bela Palestina menggelar aksi di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (7/1/2024).

Bertajuk "Munajat Kemerdekaan Palestina", Ustaz Bachtiar Nasir turut hadir sebagai undangan dalam acara yang diikuti oleh ratusan masyarakat tersebut.

Di depan gedung yang menjadi lokasi pertemuan dan tempat tinggal resmi Gubernur Jawa Timur tersebut, peserta aksi menyampaikan sejumlah tuntutan. Memberikan orasi di panggung yang berdiri di Jalan Gubernur Suryo, juru bicara aksi menyampaikan secara bergantian.

Ustadz Bachtiar Nasir menjadi orator terakhir. Di dalam orasinya, ulama yang juga Ketua Umum Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis (KIBBM) tersebut menyerukan sejumlah startegi untuk melemahkan Israel sebagai bentuk membela Palestina.

"Kita serukan Free Free Palestine! Cease Fire Now! Kita sampaikan kepada seluruh dunia, bahwa dari Surabaya dan seluruh penjuru dunia, kita menentang kekejaman Israel kepada rakyat Palestina," kata Bachtiar Nasir dalam orasinya yang sontak diikuti teriakan yang sama.

Baca juga: Viral Pernikahan Ning dan Gus di Bangkalan Konsep Palestina, Dekorasi Masjid Al Aqsa: Karya Santri

Sebagai bentuk dukungan kepada rakyat Palestina, Ustadz Bachtiar Nasir mengungkapkan bahwa rakyat Indonesia bisa ikut melawan Israel dengan sejumlah aksi. Sebab menurutnya, ada 3 hal kelebihan yang sekaligus kelemahan Israel.

"Pertama, Israel mendapatkan kelebihan dengan harta benda. Kedua, dengan keturunan yang banyak. Ketiga, pasukan besar, gabungan dengan sekutu," katanya.

Ketiga hal ini sekaligus menjadi kelemahan Israel. Untuk melawannya, masyarakat Indonesia bisa berkontribusi dalam melemahkan ekonomi Israel. "Zionis sangat takut kalau ekonominya dilemahkan," kata Ustadz Bachtiar masih dalam orasinya.

Dalam skema tersebut, ia mengenalkan istilah divestasi, boikot, dan sanksi (DBS). Hal ini diyakini bisa membuat ekonomi Israel maupun perusahaan yang berafiliasi dengan Israel jatuh.

"Pertama, Divestasi. Tarik semua uangmu yang bisa memperkaya mereka. Jangan lagi ambil yang produk mereka. Tarik semua. jangan simpan di lembaga keuangan mereka. Mereka kalau nggak ada duit, lemah," katanya.

Kedua, aksi boikot. Menurutnya, banyak perusahaan yang menyumbangkan sebagian keuntungannya untuk mendanai militer Israel. Yang begini menurut Ustadz Bachtiar, harus dihindari.

"Boikot. Kalau perlu cancel. Misalnya, ada perusahaan kopi. Dia menggunakan hasil penjualan untuk mendanai zionis. Daripada ngopi di sana, mending ngopi di tempat kopinya arek-arek Surabaya sendiri!," katanya.

Sedangkan untuk sanksi, ia mengajak masyarakat bersama pemerintah memberi sanksi tegas dengan tidak melakukan hubungan bilateral apapun apapun dengan Israel. Ia mencontohkan, masyarakat Surabaya bisa menolak kedatangan kapal asal Israel yang disebut akan berlabuh di Indonesia, termasuk Surabaya.

"Kalau ada kapalnya (Israel) bersandar di Surabaya, kita tegas tolak. Betul?," kata Ustadz Bachtiar disambut pekik "betul" secara bersamaan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved