Ramadan 2025
Mengenal Munggahan, Tradisi Suku Sunda Sambut Bulan Ramadan dengan Silaturahmi dan Doa Bersama
Tradisi ini menjadi ungkapan rasa syukur masyarakat Sunda kepada Allah SWT dan menjadi sarana pembersihan diri dari hal-hal buruk
Penulis: Afrilia Mustika Damayanti | Editor: Titis Suud
TRIBUNMADURA.COM - Ramadan 1446 Hijriah/2025 sebentar lagi.
Tradisi unik bulan Ramadan di setiap daerah, kerap menjadi sorotan.
Tradisi yang umum dilakukan merupakan warisan turun-temurun yang terus dilestarikan hingga saat ini.
Salah satunya adalah tradisi munggahan.
Lantas apa arti dan tujuan dari tradisi munggahan?
Arti Munggahan
Dilansir dari Jurnal Perkembangan Tradisi Keagamaan Munggahan di Kota Bandung Jawa Barat Tahun 1990-2020 (2020) oleh Tata Twin Prehatina dan Widiati Isna, munggahan berasal dari kata "unggah" yang berarti naik atau meningkat.
Makna tersirat dari munggahan ini adalah untuk meningkatkan kualitas iman dari bulan Sya'ban menuju bulan Ramadhan.
Kegiatan ini merupakan tradisi budaya masyarakat Sunda yang masih dilakukan hingga saat ini, dengan makna spiritual dan sosial yang mendalam.
Tradisi ini juga menjadi ungkapan rasa syukur masyarakat Sunda kepada Allah SWT dan menjadi sarana pembersihan diri dari hal-hal buruk selama satu tahun terakhir.
Selain itu, munggahan juga bertujuan untuk membantu masyarakat agar terhindar dari perbuatan tercela selama menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Dikutip dari Kompas.com, berikut adalah jenis kegiatan dan tujuan dari tradisi munggahan.
Baca juga: Ustaz Menjawab Hukum Minum Alkohol Sebelum Masuki Bulan Ramadan, Apakah Membuat Puasa Tidak Sah?
Baca juga: Rincian Daftar Libur Sekolah pada Ramadan dan Idul Fitri 2025, Total 24 Hari
Jenis Kegiatan Munggahan
Ada banyak rangkaian kegiatan dalam tradisi munggahan. Berikut adalah beberapa jenis kegiatan yang dilakukan:
- Silaturahmi dan makan bersama
Dalam tradisi munggahan, keluarga dan kerabat berkumpul untuk bersilaturahmi serta menikmati hidangan bersama sebagai bentuk rasa syukur dan kebersamaan menjelang bulan Ramadhan.
Momen ini menjadi ajang mempererat hubungan, saling berbagi cerita, dan memohon maaf satu sama lain agar dapat menjalani ibadah puasa dengan hati yang bersih.
2. Membersihkan makam dan masjid
Dalam tradisi munggahan, masyarakat berbondong-bondong membersihkan makam keluarga sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur. Selain itu, warga juga bergotong royong membersihkan masjid, agar siap digunakan untuk menjalankan ibadah di bulan Ramadhan dengan nyaman dan khusyuk.

3. Berziarah ke makam
Masyarakat biasanya melakukan ziarah ke makam keluarga atau leluhur sebagai bentuk penghormatan dan mendoakan bagi mereka yang telah meninggal.
Hal ini sekaligus mengingatkan diri sendiri akan kehidupan yang fana serta pentingnya menjalani Ramadan dengan hati yang bersih
4. Berbagi dan bersedekah
Kegiatan berbagi dan bersedekah juga menjadi rangakaian dari tradisi munggahan. Masyarakat akan memberikan bantuan kepada fakir miskin dan anak yatim sebagai wujud rasa syukur serta persiapan menyambut bulan Ramadhan dengan hati yang penuh kebaikan
Tujuan Munggahan
Tradisi yang biasanya dilakukan seminggu atau dua minggu sebelum Ramadhan memiliki banyak tujuan yang baik, di antaranya:
- Menjaga hubungan silaturahmi
Munggahan menjadi ajang berkumpul dan bersilaturahmi dengan keluarga, teman, dan tetangga. Salah satu acara munggahan yang sering dilakukan menjelang bulan Ramadhan adalah berkunjung ke rumah keluarga atau sanak saudara.
Meski sekedar makan bersama, berbincang, dan bertukar kabar, dapat mempererat tali persaudaraan antar anggota keluarga.
- Pelestarian Budaya
Pelaksanaan kegiatan munggahan setiap tahunnya menjelang bulan ramadhan, juga merupakan upaya untuk menjaga dan melestarikan budaya.
Terlebih tradisi munggahan ini adalah salah satu warisan budaya masyarakat Sunda.
- Gotong Royong
Kegiatan membersihkan makam dan masjid juga menjadi bagian dari rangkaian acara munggahan.
Selain dapat mempererat hubungan persaudaraan, kegiatan ini juga dapat menumbuhkan rasa gotong-royong dan tolong menolong antar warga.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di TribunMadura.com
Berita tentang Ramadan 2025 lainnya
Ramadan 1446 Hijriah
bulan Ramadan
tradisi munggahan
Bandung
Jawa Barat
tradisi budaya
Tribun Madura
TribunMadura.com
Benarkah Salat Kafarat di Jumat Akhir Ramadan Bisa Gantikan Salat yang Terlewat? Ini Kata Buya Yahya |
![]() |
---|
7 Cara Gampang Atasi Bahaya Microsleep saat Mudik Lebaran 2025 |
![]() |
---|
Tata Cara Salat saat Mudik Idul Fitri 2025, Boleh Jamak atau Qashar, Ini Niat dan Panduannya |
![]() |
---|
Mengapa Salat Idul Fitri Sebaiknya Dilaksanakan di Lapangan? Begini Sunnah dan Keutamaannya |
![]() |
---|
7 Amalan Sunnah Sebelum Salat Idul Fitri yang Dianjurkan Rasulullah SAW, Jangan Sampai Terlewat! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.