Madura Terpopuler

Madura Terpopuler: Kawanan Maling Satroni Toko di Sampang hingga Nenek di Pamekasan Kena Tipu

Inilah kumpulan berita Madura Terpopuler, Selasa (22/4/2025). Dari kawanan maling satroni toko di Sampang, hingga nenek di Pamekasan kena tipu

Penulis: Januar | Editor: Januar
Istimewa
DITIPU UANG MAINAN - Kapolsek Pakong, AKP Nining Dyah mendatangi Nenek Umna di Pasar Pakong, Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan, Madura, Senin (21/4/2025). Perwira pertama kepolisian itu memberi uang Rp200 ribu. 

Panen pertama menghasilkan melon varietas Golden Alisha dan Melon Golden Kinanti, panen kedua dan keempat menghasilkan Rock Melon.  

“Kami ingin tanaman hortikultura bisa landing di Bangkalan, di Madura khususnya. Selama ini kan konotasinya, Madura identik dengan kering, sulit."

"Nah mitos itu kami patahkan, terbukti budidaya hortikultura melon ini sukses,” tegas Slamet yang juga sebagai Dosen Fakultas Pertanian di Universitas Trunojoyo Madura itu.

Selama tiga kali masa panen, antusias para pengunjung wisata petik buah melon di pekarangan rumahnya semakin tinggi.

Selain wahana petik, Slamet pada bagian depan perkebunannya juga menyediakan etalase untuk menyuguhkan buah melon kepada para pengunjung.  

Slamet menambahkan, budidaya buah melon bisa panen hingga 5 kali dalam setiap tahunnya Karena usia panen mulai dari masa tanam pertama hingga masa panen berkisar antara 55 hari hingga 65 hari atau kurang dari 2 bulan.

“Rata-rata bobot per buah melon, lanjutnya, berkisar antara 1,5 Kg hingga 2,5 Kg  Beberapa buah melon yang sudah dipetik, kami letakkan di etalase bagi pengunjung yang langsung membeli tanpa petik."

"Tapi kalau ada pengunjung yang mau petik, bisa langsung masuk ke kebun melon kami,” terangnya.

Untuk sekali masuk menikmati wisata kebun buah melon, masyarakat tidak perlu keluar banyak biaya karena murah meriah dengan cukup membayar Rp 10 ribu dan bebas memilih buah melon sesuai ukuran.

“Tidak perlu ke kawasan dingin semisal di Trawas dan Malang, cukup ke Bangkalan saja. Kami suguhkan murah, biasanya kalau di pasar modern sekitar Rp 23 ribu per Kg. Di sini kami jual Rp 15 ribu per Kg,” pungkasnya.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Bangkalan, Abu said mengungkapkan, pihaknya dalam beberapa tahun terakhir terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan budidaya tanaman buah melon.

“Tanah di Bangkalan cocok untuk tanaman melon. Rata-rata beratnya bisa mencapai 2 Kg per Kg dan rasanya juga manis."

"Kami selalu monitor namun sejauh ini masih belum kategori produk unggulan karena belum meluas,” ungka Abu kepada Tribun Madura.

Sebelumnya, sebanyak 16 ribu bibit melon ditanam di atas lahan seluas 1 hektar di Dusun Mandala, Desa Tlangoh, Kecamatan Tanjung Bumi dan menghasilkan lebih dari 30 ton buah melon pada 24 Oktober 2024 lalu.

Panen buah melon dari 1.300 pohon pernah dilakukan Wakil Bupati Bangkalan periode 2013-2018, KH Mondir A Rofii di lahan pekarangan sekitar 0,5 hektar di rumahnya, Desa Keleyan, Kecamatan Socah pada 15 Maret 2022 silam.

Sekitar tujuh bulan kemudian, Alan (35), warga Desa Kebun, Kecamatan Kamal menggunakan konsep green house berdinding plastik sebagai lahan demplot penanaman pohon Melon Legita dan Melon Kinanti pada November 2022.

“Siapa tahu tahun depan petani melon tambah banyak, kami selalu monitor perkembangannya. Kalau masih satu atau dua orang petani buah melon, belum bisa dijadikan produk unggulan,” jelas Abu.

Sejauh ini, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bangkalan bersama Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah setempat memang tengah mematangkan master plan agropolitan.

Sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan dan derajat ekonomi masyarakat

Koridor sentra-sentra bermacam komoditas unggulan mulai dipusatkan di sejumlah kecamatan.

Dengan harapan, manfaat pertanian, tingkat produksi, hingga pendapatan para petani bisa lebih dioptimalkan,

Kecamatan Burneh misalnya, diproyeksikan sebagai kawasan sentra bawang merah dan cabe.

Kemudian Kecamatan Socah sebagai kawasan sentra produksi kacang berstandar nasional dengan lahan di Desa Keleyan dan Desa Bilaporah.

Kecamatan Modung dicanangkan sebagai sentra kawasan produk pisang berikut turunannya serta produk cabe rawit.

Untuk sentra kawasan jambu mente yang digadang mampu menembus pasar ekspor akan dipusatkan di Kecamatan Tanjung Bumi.

“Melon dan Semangka juga kemarin ada di daerah utara seperti Tanjung Bumi. Apabila produksinya konsisten, bisa kami kategorikan produk unggulan hortikultura,” papar Abu.

Ia menambahkan, berkaitan budidaya buah melon di lahan pekarangan milik Slamet Subari memang sempat disosialisasikan melalui forum diskusi bersama Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) yang digelar rutin.

“Kebetulan Pak Slamet mengisi acara itu dan beliau menyampaikan tentang penanaman melon,” pungkas Abu.

 


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved