TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Petugas dan warga binaan Lapas Kelas IIB Tulungagung melakukan rapid test massal, Selasa (28/7/2020).
Ada 64 petugas yang diwajibkan ikut rapid test.
Sementara dari 610 warga binaan, 292 ikut rapid test gelombang pertama ini.
"Sisanya nanti akan dijadwalkan lagi," terang Kasubsi Perawatan Lapas Kelas IIB Tulungagung, Puryanta.
Mereka yang rapid test tahap awal adalah warga binaan yangg dinilai punya risiko.
• Suhu Puncak Gunung Lawu Bisa di Bawah 9 Derajat Celsius Saat Malam, Pendaki Diimbau Waspada
• Parkir di Terminal Intermoda Joyoboyo Surabaya Kini Wajib Nontunai, Berikut Rincian Tarifnya!
• Pengurus FKMSB Pamekasan Masa Bakti 2020-2021 Resmi Dilantik, Prosesi Pengukuhan Disaksikan Bupati
Antara lain warga binaan dengan sakit penyerta, dan mereka yang biasa bekerja di luar Lapas, seperti di taman dan cucian mobil.
"Ini perintah dari pimpinan. Rapid test dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan warga binaan," sambung Puryanta.
Mereka yang hasilnya reaktif langsung akan diambil sampel swabnya.
Lapas Kelas IIB Tulungagung juga telah menyiapkan kamar karantina untuk mereka yang positif.
Mereka akan diawasi langsung oleh petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan.
"Jika ada yang positif, kami akan usahakan tetap isolasi di dalam Lapas," ujar Puryanta.
Sejam Maret 2020 Lapas Kelas IIB Tulungagung meniadakan kunjungan.
Kunjungan keluarga warga binaan dilakukan lewat video call.
• Stadion Gelora Joko Samudro Terima Pasien Covid-19, Hanya 4 Kriteria Pasien Ini yang Boleh Dirawat
• Karyawan Koperasi Simpan Pinjam Edarkan Ribuan Butir Dobel L, HP Jadi Barang Bukti Transaksi Narkoba
• Satu Napi Positif Covid-19, Rutan Kelas IIB Trenggalek Bakal Perketat Proses Pengiriman Barang
Demikian juga mereka yang mengirim makanan, tidak diperkenankan masuk ke Lapas Kelas IIB Tulungagung.
"Pengirim makanan kami data dulu dari siapa dan untuk siapa. Setelah itu mereka pulang, makanannya kami antar ke warga binaan," tutur Puryanta.
Meski telah meniadakan kunjungan dari keluarga warga binaan, Puryanta mengakui masih ada risiko penularan.
Terutama dari petugas Lapas yang setiap hari pulang.
Karena itu rapid test dijadikan tahap awal untuk memastikan tidak ada penularan virus di dalam Lapas.