Berita Lumajang

Motif Tersangka Aniaya Suami Istri di Lumajang Pakai Cangkul Didalami Polisi, Ada Dugaan Sementara

Penulis: Tony Hermawan
Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Buadi adik kandung Juminah saat menunjukkan TKP saat korban menjadi korban pembacokan, Rabu (7/10/2020).

Kejadian bermula saat sepasang suami istri yang bernama Pandi dan Juminah sedang nonton TV.

"Waktu nonton TV, keduanya Pandi dan istrinya, Juminah) ketiduran," kata Buadi, adik kandung Juminah, Rabu (7/10/2020).

 

• Diterpa Isu Tsunami, Dusun Sine Tulungagung Ditinggalkan Warga, Banyak Ikan Mendarat di Bibir Pantai

"Terus ada yang macul bagian kepala depan," sambung dia.

Kata Buadi, tersangka melakukan pembacokan berjumlah satu orang.

Tersangka saat itu masuk ke rumah korban dengan memakai penutup kepala.

"Saya sempat tanya pas Pak Pandi sebelum dibawa ke rumah sakit, saya tanya bilang gitu," ucapnya.

Akibat pembacokan itu, saat ini Pandi dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara.

Sementara Juminah dibawa ke Rumah Sakit Umum Haryoto.

"Masih sadar semua tapi Bu Juminah lukanya parah," ujarnya.

• Gagal Menyalip Sepeda Motor, Pengendara Motor Tak Sengaja Hantam Truk, Langsung Tewas di Lokasi

• Diminta Antar Barang Dagangan, Sopir ini Malah Bawa Kabur Mobil Majikan Lalu Gadaikan ke Luar Kota

Buadi adik kandung Juminah saat menunjukkan TKP saat korban menjadi korban pembacokan, Rabu (7/10/2020). (TRIBUNMADURA.COM/Tony Hermawan)

Tersangka Pakai Cangkul

Tersangka menggunakan cangkul untuk menghabisi nyawa korban.

Menurut Buadi, cangkul yang digunakan tersangka merupakan cangkul milik korban.

"Iya tersangka pake cangkul yang biasa buat nyangkul kotoran sapi dan biasa disimpan di kandang," kata Buadi.

Kata Buadi, saat saudaranya menjadi korban pembacokan di dalam rumah hanya berdua.

"Saya waktu mancing ditelfon pak kepala desa, bilang Bahasa Madura yang artinya ke sini cak, kakakmu dipacul orang," ucapnya.

• Dua Keluarga di Kota Kediri Positif Covid-19, Anggota Keluarga Bergantian Terpapar Virus Corona

• Petani Tomat di Lumajang Buang Hasil Panennya ke Selokan, Kecewa Harga Anjlok sampai Rp 300 Perkilo

Berita Terkini