Berita Terkini Bangkalan
2 Tahun Menganggur, Yasin Bersyukur Kini Jadi OB di Dapur SPPG Bangkalan: Rp115 Ribu Per Hari
Abdullah Yasin (21), warga Dusun Bungsang, Kelurahan Mlajah Kecamatan/Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur merasa bersyukur.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Taufiq Rochman
Poin Penting:
- Abdullah Yasin (21), lulusan arsitektur yang menganggur dua tahun, kini bekerja sebagai office boy di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bungsang Bangkalan
- Abdullah Yasin menerima upah harian sebesar Rp 115.000 dengan libur dua kali seminggu, yang membantunya menopang ekonomi keluarga.
- SPPG Bungsang memproduksi total 3.608 porsi Makan Bergizi Gratis (MBG) per hari untuk sejumlah sekolah dan 228 porsi untuk kategori 3B (ibu menyusui, ibu hamil, dan balita)
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Abdullah Yasin (21), warga Dusun Bungsang, Kelurahan Mlajah Kecamatan/Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur merasa bersyukur.
Penantian penuh harap Abdullah Yasin selama dua tahun untuk segera keluar dari kubangan pengangguran akhirnya berbuah manis.
Ab, sapaan akrab Abdullah, tak henti-henti mengucapkan rasa syukur setelah diterima bekerja sebagai office boy di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bungsang, Kelurahan Mlajah.
Desir semilir angin di lingkungan persawahan menerpa langkah semangat Ab menuju tempat kerjanya, SPPG Bungsang yang berdiri tidak jauh dari tempat tinggalnya.
Lulusan Jurusan Arsitek SMKN 2 Bangkalan pada tahun 2022 itu langsung menuju ruang absensi pengenalan wajah.
Ab ternyata sangat akrab dengan semua rekan kerjanya karena dikenal sebagai sosok humble dan periang.
Saat menuju ruang lokernya, langkah Ab kerap terhenti sejenak untuk sekedar menyapa atau bersenda gurau.
Baca juga: Wabup Sampang Ingatkan SPPG Jaga Kualitas Menu MBG: Jangan Sampai Ada yang Dicabut Izinnya
“Alhamdulilah, saya sudah dua bulan bekerja sebagai cleaning service, sejak dapur SPPG ini berdiri,” ungkap Ab sambil mengenakan pakaian apron berikut penutup kepala dan masker di ruang lokernya.
Setelah mengenakan atribut lengkap pakaian kerjanya, Ab langsung mengambil peralatan kebersihan yang berada di ruangan depan sisi kanan ruang lokernya.
Kotoran debu di seluruh sudut ruangan dapur SPPG Bungsang tak luput dari perhatian Ab.
Ia sangat merasakan sulitnya mencari pekerjaan setelah lulus sekolah.
Untuk mengisi waktu luang karena menganggur selama dua tahun, Ab kadang-kadang bekerja sebagai tukang las dan sesekali bekerja di bengkel motor.
“Bekerja seadanya, serabutan. Keberadaan dapur SPPG sangat membantu, bagi anak muda bisa menjadi peluang kerja."
"Di sini untuk cleaning servis, Rp 115 ribu per hari, seminggu libur dua kali."
"Alhamdulillah bisa membantu perekonomian keluarga, membantu bapak-ibu, dan adik yang masih sekolah di MTs,” pungkas Ab.
Mitra SPPD Bungsang, Anna Fatimah Zahratus Nisa’ mengungkapkan, antusias masyarakat pelamar sangat tinggi saat tahapan rekrutmen mulai dibuka.
Meski demikian, pihak SPPG Bungsang lebih memberikan ruang seluas-luasnya untuk masyarakat sekitar agar bisa bergabung sebagai tenaga kerja.
“Saat tahapan rekrutmen membludak, tetapi kami mengutamakan masyarakat sekitar sini. Setelah sudah terpenuhi, baru lah kami mengambil pelamar dari luar."
"Jumlah karyawan sebanyak 52 orang, komposisinya hampir 70 persen warga lokal atau sekitar 40 orang,” ungkap Anna.
SPPG Bungsang memproduksi Makan Bergizi Gratis (MBG) sejumlah 3.608 porsi per hari yang didistribusikan untuk SMPN 5 sebanyak 628 porsi, MTsN sejumlah 948 porsi, SMAN 1 sebanyak 1116 porsi, SMK Pelayaran Brajaguna sejumlah 56 porsi, dan SMKN 2 sebanyak 857 porsi.
Selain itu, SPPG Bungsang juga memproduksi sebanyak 228 porsi MBG kategori 3B dengan rincian 44 porsi untuk ibu menyusui, 14 porsi untuk ibu hamil, serta sebanyak 170 porsi untuk balita.
Adapun penerima manfaat 228 porsi 3B itu tersebar di Perum Griya Utama sebanyak 90 orang, Perum Nilam sejumlah 58 orang, Perum IMC sejumlah 13 orang, Perum Permata sebanyak 11 orang, dan di Bungsang sejumlah 56 orang.
“Tidak hanya urusan pegawai, kami juga mengutamakan hasil bumi masyarakat lokal seperti untuk kebutuhan pasokan beras."
"Kebetulan di sini lingkungan persawahan, banyak petani, kadang ada tetangga mau jual beras, kami terima."
"Asalkan kualitasnya cocok kami ambil, sayur juga ada tetapi mayoritas di sini adalah beras,” pungkas Anna.
| RSUD Syamrabu Bangkalan Pecat 3 Pegawai Terbukti Konsumsi Sabu, 1 Direhabilitasi |
|
|---|
| Sempat Padam Listrik, Sekolah di Bangkalan Kini Siaga Genset Selama Ujian TKA 2025 |
|
|---|
| RSUD Syamrabu Bangkalan Gelar Tes Urine Mendadak Usai 3 Pegawai Diciduk Konsumsi Sabu |
|
|---|
| Kaka Slank Akan Hadiri Festival Mangrove Jawa Timur VIII di Bangkalan |
|
|---|
| Dari Limbah ke Laba: Kisah Satria Eko Santosa Kelola Sampah Jadi Berkah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/madura/foto/bank/originals/Abdullah-Yasin-21-warga-Bangkalan-menjadi-OB-di-dapur-SPPG-Bungsang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.