Berita Terkini Sumenep

Dinsos Sumenep Akui Masih Ada Anak Yatim Belum Terdata dalam Program Bantuan Sosial

Program bantuan bagi anak yatim di Kabupaten Sumenep, Madura belum tersebar secara merata.

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Taufiq Rochman
TribunMadura.com/Ali Hafidz Syahbana
BERI KETERANGAN - Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Sumenep, Mustangin saat memberikan keterangan 

Poin Penting:

  • Program Bantuan Sosial Anak Yatim di Kabupaten Sumenep dinilai belum menjangkau seluruh wilayah
  • Dinsos P3A mengakui masih ada anak yatim yang belum terdata
  • Pemerintah berupaya memperluas jangkauan program agar bantuan dapat dirasakan lebih merata

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Program bantuan bagi anak yatim di Kabupaten Sumenep belum tersebar secara merata.

Banyak kalangan menyoroti bahwa masih terdapat anak-anak yatim di wilayah pedesaan terpencil yang belum mendapatkan perhatian dan bantuan dari pemerintah.

Berdasarkan data Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Sumenep, hingga tahun ini tercatat 1.356 anak yatim telah menerima bantuan melalui rekening setiap bulan sebesar Rp 200 ribu per anak.

Namun, program yang dijalankan melalui Bantuan Sosial Anak Yatim (Bansos Anak Yatim) itu disebut masih belum menjangkau seluruh wilayah.

"Program ini memang sudah berjalan, tapi belum semua anak yatim di Sumenep mendapatkan bantuan."

"Banyak di desa-desa terpencil yang tidak masuk data penerima," kata Kepala Dinsos P3A Sumenep Mustangin, Kamis (30/10/2025).

Pihaknya menjelaskan, pendataan penerima bantuan dilakukan bertahap dan disesuaikan dengan hasil verifikasi di lapangan.

Meski begitu, Mustangin mengakui masih ada wilayah yang belum terjangkau secara optimal.

"Memang ada yang belum terdata. Kami terus melakukan pembaruan data dan berkoordinasi dengan pemerintah desa supaya bisa diusulkan kembali," katanya.

Menurutnya, pemerintah daerah berupaya memperluas jangkauan program tersebut agar manfaatnya bisa dirasakan lebih banyak keluarga tidak mampu.

"Tujuan utama program ini untuk meringankan beban keluarga yang ditinggal orang tua, terutama bagi anak-anak yang masih sekolah," tambahnya.

Sementara itu, beberapa warga menilai program bantuan anak yatim perlu lebih diperhatikan pemerataan penyalurannya.

"Masih banyak anak yatim di desa kami yang belum dapat bantuan. Semoga ke depan bisa merata," ujar salah satu warga Kecamatan Dungkek.

Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinsos P3A menegaskan akan terus memperbarui data agar anak yatim di seluruh wilayah, termasuk kepulauan dan pedesaan, bisa memperoleh haknya secara adil.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved