Berita Bangkalan

Industri Hasil Tembakau Mulai Subur di Bangkalan, Disperinaker Siapkan Tenaga Linting Handal

Menggeliatnya pertumbuhan Industri Hasil Tembakau (IHT) di Kabupaten Bangkalan direspon Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Januar
TribunMadura.com/ Ahmad Faisol
SIAP KERJA : Kepala Disperinaker Bangkalan, Jemmi Tria Sukmana memantau pelatihan Linting Sigaret Kretek Tangan (SKT) yang digelar selama dua hari kepada 25 peserta di pabrik rokok Cahaya Srikandi, Desa Laok Songai, Kecamatan Blega, Selasa-Rabu (4-5/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Disperinaker Kabupaten Bangkalan menggelar pelatihan Linting Sigaret Kretek Tangan (SKT) selama dua hari (4–5 November 2025) bagi 25 peserta di pabrik rokok Cahaya Srikandi, Desa Laok Songai, Kecamatan Blega, sebagai bagian dari program DBHCHT 2025.
  • Pelatihan ini bertujuan meningkatkan keterampilan dan daya saing tenaga kerja serta mendukung pertumbuhan Industri Hasil Tembakau (IHT). Peserta yang telah mahir berpeluang langsung bekerja di pabrik rokok yang membutuhkan tenaga linting SKT.

 


Laporan wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Menggeliatnya pertumbuhan Industri Hasil Tembakau (IHT) di Kabupaten Bangkalan direspon Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) setempat melalui pelatihan Linting Sigaret Kretek Tangan (SKT) selama dua hari kepada 25 peserta di pabrik rokok Cahaya Srikandi, Desa Laok Songai, Kecamatan Blega, Selasa-Rabu (4-5/11/2025).

Pelatihan SKT setiap harinya berlangsung selama 8 jam, mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) 2025 pada Sub Kegiatan Koordinasi, Sinkronisasi, Pelaksanaan Pemberdayaan, dan Peran Serta Masyarakat.

Kepala Disperinaker Kabupaten Bangkalan, Jemmi Tria Sukmana mengungkapkan, kegiatan pelatihan SKT sebagai upaya mempersiapkan keterampilan kerja dan daya saing pelaku usaha itu untuk memberikan dukungan kepada pelaku IHT dengan meningkatkan keterampilan tenaga kerja dan daya saing bagi pelaku usaha terkait kualitas produk IHT.

“Apabla sudah mahir maka peserta pelatihan akan langsung terserap pabrik rokok atau IHT yang mulai tumbuh masif dan dalam posisi membutuhkan tenaga kerja linting SKT,” ungkap Jemmi kepada Tribun Madura, Rabu (5/11/2025).  

Baca juga: 62 Persen Tembakau Petani Pamekasan Diserap Perusahaan Rokok Nasional di 2025

Bakal ciptakan lapangan kerja

Ketika IHT tumbuh terakselerasi, lanjutnya, hasil pertanian tembakau asli Bangkalan akan terserap. 

Sehingga upaya terciptanya lapangan kerja, penurunan pengangguran, serta terwujudnya kemandirian ekonomi sirkular di masyarakat untuk memperkuat iklim industri hasil tembakau yang berkelanjutan.

“Selain praktek cara melinting rokok yang baik dan benar, serta memenuhi standar IHT, kami juga menghadirkan narasumber dari Dewan Pengurus Nasional Rumah Kreasi Indonesia Hebat Kabupaten Pamekasan,” ujar Jemmi.

Ia menambahkan, sejauh ini di Kabupaten Bangkalan sudah ada lima pabrik rokok yang telah berproduksi SKT dan sudah berizin edar serta dilengkapi Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPP BKC).  

“Ada juga 21 pabrik rokok yang telah mengantongi dokumen perizinan berusaha/atau NIB (Nomor Induk Berusaha) dan sedang dalam proses pengurusan NPP BKC untuk mendapatkan pita cukai. Artinya secara riil, ada 26 pabrik rokok di Bangkalan,” pungkas Jemmi. 
 
 
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved