Disdik Sumenep Raih Penghargaan di Festival Tunas Bahasa Ibu Jawa Timur 2025

Ringkasan Berita:

• Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep menerima piagam penghargaan dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur atas peran aktif dalam revitalisasi dan pelestarian Bahasa Madura.
• Kabid Pembinaan SD Disdik Sumenep, Ardiansyah Ali Shohibi, menyampaikan terima kasih kepada guru, sekolah, komunitas, dan orang tua atas dukungan mereka dalam menjaga Bahasa Madura, serta memberi apresiasi kepada delegasi Sumenep di ajang FTBI 2025.

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep kembali menorehkan prestasi membanggakan.

Instansi ini menerima piagam penghargaan dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur atas peran aktifnya dalam pengimbasan revitalisasi bahasa daerah, khususnya Bahasa Madura.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikdasmen, Dr. Dora Amalia dan Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBP Jatim), Puji Retno Hardiningtyas dalam ajang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Provinsi Jawa Timur 2025.

Kegiatan tersebut berlangsung sejak 6-8 November 2025 di Hotel Santika Premiere Gubeng, Surabaya.

Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SD Disdik Sumenep, Ardiansyah Ali Shohibi menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam pelestarian Bahasa Madura.

"Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh guru, kepala sekolah, komunitas pelestari Bahasa Madura dan para orang tua atas perhatian dan dukungannya," kata Ardiansyah saat dikonfirmasi TribunMadura.com, Sabtu (8/11/2025).

Baca juga: Peduli Nasib Guru Madrasah, Politisi Nasdem Dini Rahmania Diganjar Penghargaan dari FJN

Selain itu, pihaknya juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh delegasi jenjang SD dan SMP dari Sumenep yang telah berjuang dalam ajang FTBI Jawa Timur tahun ini.

Bukti semangat pelestarian Bahasa Madura

Menurutnya, capaian ini menjadi bukti nyata bahwa semangat pelestarian Bahasa Madura terus tumbuh di kalangan pelajar dan pendidik di Sumenep.

"Semoga Bahasa Madura tetap lestari, apalagi setelah diterbitkannya Peraturan Bupati Sumenep Nomor 55 Tahun 2025 tentang mata pelajaran bahasa Madura sebagai muatan lokal wajib di sekolah," tambahnya.

Festival Tunas Bahasa Ibu merupakan program tahunan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur.

Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kebanggaan generasi muda terhadap bahasa daerah sebagai bagian dari jati diri bangsa.

 
 
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com