Langkah Pemkab Bangkalan Atasi Sampah, Sulap Terminal Mangkrak Jadi TPST

Ringkasan Berita:

• Pemkab Bangkalan akan mengalihfungsikan Terminal Tipe A di Desa Masaran menjadi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), dengan persetujuan dari Kemenhub RI
• Bupati Lukman Hakim mendorong gerakan sistematis dari hulu ke hilir melalui program kebersihan terpadu, melibatkan masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan sampah
• Pemkab menargetkan fasilitas TPST selesai tahun ini dan dimaksimalkan pada 2026. Sementara itu, penutupan TPS menyebabkan tumpukan sampah di beberapa titik

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Pemerintah Kabupaten Bangkalan berencana mengambil langkah radikal untuk mengatasi masalah sampah yang membelit daerah tersebut.

Solusinya, Pemkab memproyeksikan Terminal Tipe A yang selama ini mangkrak di Desa Masaran, Kecamatan Tragah, sebagai lokasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).

Bangunan yang merupakan aset Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI di kawasan akses Suramadu sisi Madura ini akan dialihfungsikan.

Pemanfaatan aset Kemenhub tersebut diharapkan dapat secara signifikan mereduksi volume sampah yang menjadi isu lingkungan utama di Kabupaten Bangkalan.

Baca juga: Sampah Menggunung Tutupi Jalur Bangkalan, Warga Soroti Sikap Pemerintah: Harusnya Ada Perhatian

Sulap Bangunan Bekas Terminal Menjadi TPST

Bupati Bangkalan, Lukman Hakim mengungkapkan, pihaknya merasa bersyukur lantaran kemenhub telah menyetujui langkah Pemkab Bangkalan untuk menyulap bangunan bekas terminal menjadi TPST.

“Alhmadulillah sudah disetujui, tinggal teknis administrasinya untuk pengalihan dari kemenhub Kabupaten Bangkalan."

"Kemudian yang di sebelah utara untuk pengadaan lahan (TPSTS) nya, sudah pada tahap appraisal dan pengukuran, tinggal proses administrasi balik nama lahan,” ungkap Lukman di Pendapa Agung Bangkalan, Rabu (12/11/2025).

Perbaikan manajemen pengelolaan sampah dari sektor hulu dan hilir memang tengah digelorakan Bupati Lukman melalui program ‘Bangkalan Berseh Onggu’ (sangat bersih) yang digelar di  Alun-alun Kota Bangkalan, Jumat (11/7/2025) pagi.

Program sistematis dan terpadu itu diharapkan dapat mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan, serta mengentas permasalahan klasik soal buruknya pengelolaan sampah yang dalam lima tahun terakhir masih mengendap di dasar kubangan pekerjaan rumah Dinas Lingkungan Hidup Bangkalan (DLH).

Dalam kesempatan itu, Lukman menyatakan perlunya kolaborasi dari sektor hulu antara masyarakat dan pemerintah selaku sektor hilir untuk berada dalam satu frekuensi, yakni gerakan bersama dalam upaya mengatasi persoalan lingkungan dan sampah di Kabupaten Bangkalan.

Pernyataan Lukman seolah menegaskan, Pemkab Bangkalan tidak sebatas mengajak masyarakat untuk turut berperan dalam pengelolaan sampah, namun juga sedang berupaya memaksimalkan pengadaan Tempat Pembuangan Akhir sebagai fasilitas yang dirancang untuk mengelola sampah secara aman dan berkelanjutan.

“Tahun ini harus (selesai), namun ada beberapa prasyarat juga. Nanti di tahun 2026, kami maksimalkan pemenuhan kebutuhan fasilitas lengkap untuk pengolahan sampahnya,” jelas Lukman.

Disinggung berkaitan kondisi sampah di Rumah Daur Ulang yang menggunung hingga meluber ke Jalan Letnan Sunarto, Lukman mengaku memang beberapa hari ini TPS yang ada sedang tutup sehingga menimbulkan kesulitan. 

“Mudah-mudahan dalam 1-2 hari ini bisa kami koordinasikan, apakah meski secara administratif belum selesai, (eks terminal tipe A) bisa dibuat TPA,” pungkasnya.