Berita Terkini Bangkalan

UTM Jadi Pusat Pelatihan Vertical Rescue Nasional, Cetak Responder Tangguh dan Profesional

Kawasan Wall Climbing Centre Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dipenuhi sedikitnya 60 peserta dari berbagai perguruan tinggi, dan lembaga kemanusiaan

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Taufiq Rochman
Humas UTM
GENERASI PENYELAMAT - Wall Climbing Centre Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menjadi pusat pelatihan Sekolah Vertical Rescue Tingkat I bertemakan ‘Challenge The Height Strengthen The Bone’ yang diinisiasi Mahasiswa Pecinta Alam (MPA) Ghubatras UTM bekerja sama dengan VRI mulai Jumat (7/11/2025) hingga Minggu (9/11/2025) 

Ringkasan Berita:
  • 60 peserta dari berbagai instansi dan perguruan tinggi mengikuti pelatihan Vertical Rescue Tingkat I di UTM
  • Pelatihan ini membekali peserta dengan teknik penyelamatan di medan vertikal, manajemen risiko, dan kerja sama tim
  • Kegiatan ini menjadi ajang kolaborasi lintas profesi dan pembentukan soft skills, mempertemukan mahasiswa, aparat, dan relawan dari berbagai daerah sebagai wujud sinergi kemanusiaan

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ahmad Faisol 

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Kawasan Wall Climbing Centre di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dipenuhi sedikitnya 60 peserta dari berbagai perguruan tinggi, instansi, dan lembaga kemanusiaan se-Indonesia selama tiga hari, Jum'at-Minggu (7-9/11/2025).

Mereka mengikuti pelatihan Sekolah Vertical Rescue (VRI) Tingkat I bertemakan ‘Challenge The Height Strengthen The Bone’ yang diinisiasi Mahasiswa Pecinta Alam (MPA) Ghubatras UTM bekerja sama dengan VRI.

Puluhan peserta mendapatkan wawasan mendalam berkaitan teknik penyelamatan di medan vertikal, manajemen risiko di lapangan, serta pentingnya kerja sama tim dalam setiap operasi penyelamatan. 

Melalui pendekatan pelatihan yang sistematis dan aplikatif, para peserta dibekali pengetahuan serta keterampilan teknis dalam penyelamatan di medan vertikal.

Baca juga: Usung Semangat Sumpah Pemuda, UTM Lantik Direktur Pascasarjana hingga Dekan Fakultas Kedokteran

Cetak Responder Profesional

Selain itu, pelatihan ini juga menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, kedisiplinan, dan solidaritas sebuah kombinasi penting untuk mencetak responder profesional yang siap turun di berbagai situasi darurat.

“Pelatihan ini bukan hanya tentang kekuatan fisik, tapi tentang mentalitas dan kepedulian sosial. Kami ingin menumbuhkan kesadaran bahwa setiap tindakan penyelamatan adalah wujud cinta terhadap sesama,” ungkap narasumber sekaligus tenaga ahli dari VRI, Pradata Guntur atau yang akrab dikenal sebagai Data Pella.

Vertical Rescue Indonesia merupakan lembaga non-profit yang terselenggara dengan dukungan dari berbagai pihak.

Seperti instansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, maupun komunitas pecinta alam yang memiliki kepedulian tinggi terhadap kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana di Indonesia.

Selain Data Pella, kegiatan tersebut juga menghadirkan para narasumber dari kalangan profesional dan pegiat kemanusiaan dari berbagai daerah di tanah air.

Seperti Teddy Ixdiana, Adrian Daely, dan Kimia Rahayu yang berperan sebagai motor penggerak utama sekaligus instruktur yang memberikan teori maupun praktik secara komprehensif.

“Kami mengapresiasi MPA Ghubatras dari Madura yang sukses melaksanakan kegiatan Sekolah Vertical Rescue ini. Kesempatan seperti sangat penting sebagai wadah untuk berbagi pengetahuan, keterampilan teknis, serta pengalaman lapangan,” pungkasnya.  

Salah seorang peserta sekaligus anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sampang, Almuhlisin mengungkapkan, tujuan mengikuti kegiatan Sekolah Vertical Rescue sebagai upaya meningkatkan kompetensi dan memperoleh pengetahuan baru yang dapat menunjang tugasnya di BPBD.

“Saya ingin terus berkembang di bidang keilmuan yang saya tekuni sehingga berguna bagi pekerjaan di BPBD Sampang. Alhamdulillah, saya mendapatkan banyak ilmu baru dan teman baru, baik dari para instruktur maupun dari sesama peserta. Semoga setiap tahun ada kegiatan seperti ini,” singkatnya.

Hal senada disampaikan dua personel Polairud Polda Jawa Tengah; Aiptu Dedi Rahmat dan Aiptu Sulung Juni Cahyanto.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved